Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Quantitative Easing Capai Rp750,38 Triliun, Bos BI: Salah Satu Terbesar di Emerging Market

Quantitative easing terebut terdiri dari Rp726,57 triliun yang dilakukan pada 2020 dan sebesar Rp23,81 triliun pada 2021, per 16 Februari 2021.
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020).  Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat penambahan likuiditas atau quantitative easing di perbankan telah mencapai Rp750,38 triliun atau setara dengan 4,86 persen dari PDB sejak 2020 lalu.

“BI telah menambah likuiditas di perbankan sebesar Rp750,38 triliun atau 4,86 persen dari PDB, termasuk salah satu yang terbesar di emerging market,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual, Kamis (18/2/2021).

Perry merincikan, quantitative easing terebut terdiri dari Rp726,57 triliun yang dilakukan pada 2020 dan sebesar Rp23,81 triliun pada 2021, per 16 Februari 2021.

Dia menyampaikan, langkah BI tersebut mendorong kondisi likuiditas di perbankan dan pasar keuangan tetap longgar.

Kondisi likuiditas yang longgar pada Januari 2021 mendorong tingginya rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yakni 31,64 persen dan petumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tinggi sebesar 10,57 persen dibandingan periode yang sama tahun lalu. 

Sementara itu, dari besaran moneter, pertumbuhan besaran moneter M1 dan M2 pada Januari 2021 tetap tinggi, yakni sebesar masing-masing 18,7 persen dan 11,8 persen secara tahunan.

Adapun, pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Februari 2021, BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 3,50 persen.

Sejalan dengan itu, BI juga menurunkan suku bunga Deposit Facility menjadi sebesar 2,75 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi sebesar 4,25 persen.

“Keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi yang tetap rendah dan stabilitas nilai tukar rupiah yang terjaga, serta sebagai langkah lanjutan untuk mendorong momentum pemulihan ekonomi nasional,” tuturnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper