Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BCA: Kami Rajin Bagi Dividen dan Memiliki Kapitalisasi Pasar Senilai 6 Dekakorn

Bos BCA mengatakan bahwa para fund manager lebih suka mengoleksi saham big caps karena memiliki fundamental yang bagus dan rutin membagikan dividen.
Elizabeth Setiaatmadja (kiri) dan Presiden Direktur Bank Central Asia Jahja Setiaatmadja berbincang terkait stock split dan saham BBCA./Youtube
Elizabeth Setiaatmadja (kiri) dan Presiden Direktur Bank Central Asia Jahja Setiaatmadja berbincang terkait stock split dan saham BBCA./Youtube

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten bank dengan kapitalisasi terbesar, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) berkomitmen menjadi perusahaan terbuka yang sehat dan tetap memberikan profit para investornya dengan membagikan dividen.

Presiden Direktur Bank Central Asia Jahja Setiaatmadja mengungkapkan sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2000, harga sahamnya sudah meningkat berkali-kali lipat. Harga penawaran di Rp1.400, dengan stock split 4 kali, harganya tetap berkisar di level Rp7.500.

"Sekarang kalau kita mau lebih mengenal saham-saham mana yang top notes di bursa salah satu indikator mulai dari market cap, atau kapitalisasi pasar. Dengan harga Rp7.500, market cap BBCA sudah mencapai lebih dari Rp900 triliun," urainya, dikutip Sabtu (16/10/2021).

Pada saat harganya sempat mencapai 8.250 pasca stock split, kapitalisasi pasar BBCA sempat menyentuh Rp1.000 triliun. Dengan kapitalisasi pasar berkisar Rp900 triliun, dibagi dengan kurs rupiah terhadap dolar AS Rp14.200, kapitalisasi pasar BBCA berkisar US$63--US$65 miliar.

"Kalau ala unicorn, ini sudah setara 6 decacorn, satu decacorn itu sudah US$10 miliar. Ini sudah US$63 miliar lebih, artinya sudah 6 decacorn lebih, dan di Jakarta Stock Exchange, BBCA itu market cap tertinggi dan terbesar," katanya.

Lebih lanjut, dia bercerita mengenai para investor besar, seperti investor institusi, fund manager, investor asing, biasanya sudah menjadi suatu kelaziman harus memegang saham-saham dengan kapitalisasi pasar besar.

Alasannya, karena performa saham-saham kapitalisasi pasar besar itu diukur dengan naik turunnya indeks komposit atau indeks harga saham gabungan (IHSG).

Pasalnya, ketika para fund manager atau investor kakap ini tidak mengoleksi saham-saham big market cap, maka performa mereka bisa underperform ketika saham-saham kapitalisasi besar ini naik.

"Sehingga mau tidak mau, suka tidak suka mereka itu harus kudu mesti investasi di saham-saham big market, apalagi yang market cap terbesar. Nah, sehingga semua fund manager biasanya memiliki portofolio itu dan ini menyebabkan bahwa saham yang big market cap itu lebih favorit," paparnya.

Dia mencontohkan ketika di Amerika Serikat (AS) The Fed akan melakukan tapering sejak November hingga tahun depan, atau kemungkinan perang dagang AS dan China, serta harga-harga komoditas meningkat tinggi juga kemungkinan gelombang ketiga Covid-19 akan menjadi sentimen negatif bagi indeks.

"Itu tidak akan terhindarkan seluruh saham akan turun, termasuk yang market cap besar itu akan turun. Namun, begitu kondisi normal, yang paling cepat naik itu yang market cap besar, karena mereka takut kalau saya tunggu lama-lama ketinggalan kereta istilahnya," urainya.

Sementara itu, bos BBCA tersebut mengungkapkan stock split BBCA menjadi kesempatan bagi para investor ritel dan millenials yang ingin mengoleksi saham kapitalisasi besar dengan harga yang terjangkau.

"Kalau ditanya kapan saat yang tepat, kalau koreksi secara industri kapan kita tidak tahu, jadi yang paling benar, kalau Anda punya katakanlah simpanan uang dingin di pasar misalkan 100 gitu ya Rp100.000, Rp100 juta, nah mungkin 10 persennya secara rutin menabung saham, berapapun harganya dikoleksi, karena untuk jangka panjang, saham-saham big market itu pasti secara perlahan slowly but sure naik," ungkapnya.

Di samping harga saham, perusahaan besar yang terdaftar di publik biasanya bagi dividen, ada yang setahun dua kali ada pula yang setahun sekali, berupa dividen interim dan final dividen.

Tjahja menerangkan di BBCA dividen interim biasa dibagikan pada November atau Desember, sementara dividen final dibagikan pada April atau Mei. Hal inilah, terangnya, yang menjadi kesukaan investor asing, selain dapat untung dari capital gain, tetapi juga dari dividen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper