Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG) memberikan penjelasan mengenai volatilitas harga sahamnya.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan pada Jumat (10/12/2021), manajemen BGTG menyampaikan bahwa perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal selain rencana peningkatan modal dalam rangka memenuhi ketentuan yang disyaratkan.
"Sesuai dengan ketentuan POJK No. 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum, maka bank perlu meningkatkan modal inti minimum sesuai tahapan pemenuhan," tulis manajemen Bank Ganesha.
Untuk memenuhi aturan tersebut, maka PT Equity Development Investment Tbk. selaku pemegang saham pengendali Bank Ganesha melakukan penawaran umum terbatas, yaitu PUT V. Rencana aksi ini telah diumumkan melalui prospektus pada 2 Desember 2021 mengenai PMHMETD.
Saat ini, Equity Development Investment sedang dalam proses pelaksanaan HMETD, di mana salah satu penggunaan dananya adalah untuk meningkatkan investasi saham pada Bank Ganesha.
Selanjutnya, BGTG akan melaksanakan RUPSLB pada 22 Desember 2021 untuk meminta persetujuan dari pemegang saham terkait rencana pelaksanaan PMHMETD.
Baca Juga
Adapun, berdasarkan data RTI, pada perdagangan hari ini saham Bank Ganesha ditutup terkoreksi 3,14 persen ke level Rp308 per saham. Sepanjang 1 minggu terakhir, BGTG menguat 49,51 persen.
Sepekan ini, saham BGTG diketahui menguat 8,74 persen pada Senin (6/12/2021), lalu menguat 16,96 persen pada hari setelahnya, kemudian menguat 16,79 persen dan 3,92 persen pada Rabu dan Kamis.
