Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejumlah Bank Bakal Gelar Rights Issue pada 2022, dari BBNI hingga DNAR

Sejumlah perbankan telah menyatakan kesiapannya untuk melakukan rights issue pada tahun depan.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Aksi konsolidasi dan penggalangan dana oleh perbankan pada 2022 bakal kian semarak. Selain mengejar tenggat pemenuhan modal inti minimum Rp3 triliun bagi bank kecil, aksi tambah modal juga dilakukan untuk memperluas ekspansi bisnis bank.

Berdasarkan laporan statistik pasar modal OJK, dikutip pada Rabu (22/12/2021), total ada 41 aksi rights issue dari berbagai emiten dengan nilai total emisi mencapai Rp177,66 triliun hingga pekan pertama Desember 2021.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 18 aksi rights issue berasal dari 19 emiten perbankan dengan nilai emisi mencapai Rp140,64 triliun. Artinya, perbankan mendominasi aksi penambahan modal dengan porsi 79,16 persen.

Berdasarkan catatan Bisnis, sejumlah perbankan telah menyatakan kesiapannya untuk melakukan rights issue pada tahun depan. Berikut daftarnya:

1. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI)

BNI dikabarkan akan melakukan rights issue pada 2022. Hal itu terungkap ketika Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam Rapat Kerja di Komisi VI DPR RI.

Corporate Secretary BNI Mucharom membenarkan hal itu dan menegaskan aksi rights issue masih dalam tahap persiapan dan membangun komunikasi antarpihak. Saat ini, BBNI terus mengedepankan program transformasi guna meningkatkan kinerja perseroan.

2. PT Bank Mandiri Taspen 

PT Bank Mandiri Taspen atau Bank Mantap menyiapkan rencana menggali modal pada tahun depan dengan kisaran mencapai Rp700 miliar melalui rights issue.

Menurut Division Head Corporate Secretary & Legal Bank Mantap Errinto Pardede mengatakan aksi korporasi itu sesuai dengan rencana bisnis perseroan tahun depan yang telah disampaikan ke OJK sejak November lalu.

Errinto menuturkan rights issue tersebut bertujuan untuk memperkuat permodalan dalam rangka ekspansi kredit perseroan dan menjaga rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR).

3. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN)

Seperti halnya BNI, rencana rights issue Bank BTN juga diungkapkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir. Tak hanya itu, langkah penguatan modal juga akan dilakukan perseroan dengan menerbitkan Efek Beragun Aset (EBA) dan Obligasi pada 2022.

Direktur Finance, Planning, & Treasury Bank BTN, Nofry Rony Poetra mengatakan setiap tahun perseroan aktif menghimpun dana dari pasar modal. Namun, kondisi likuiditas yang cukup positif membuat opsi digeser ke tahun depan.

4. PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR)

Direktur PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) mengungkapkan per­seroan bakal menambah modal lagi melalui rights issue sebesar Rp500 miliar pada 2022. Pelaksanaan aksi korporasi itu akan dilakukan pada kuartal IV/2022.

Dalam 2 tahun terakhir, DNAR telah menggalang dana hampir Rp1 triliun. Sampai dengan September 2021, Bank Oke memiliki modal inti sebesar Rp2,38 triliun. Dengan rencana tersebut, modal inti DNAR akan semakin solid pada tahun depan.

5. PT Bank of India Indonesia Tbk. (BSWD)

Perseroan berencana menggelar aksi penambahan modal lewat skema rights issue senilai Rp2 triliun pada tahun depan. Upaya ini dilakukan setelah rencana pelepasan seluruh saham milik Bank of India sebesar 76 persen saham, gagal dilakukan.

Direktur Independen Bank of India Indonesia Primasura Pandu Dwipanata mengatakan rencana itu ditujukan untuk memenuhi ketentuan regulator, yang mewajibkan modal inti minimum bank mencapai Rp3 triliun pada akhir 2022.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper