Bisnis.com, JAKARTA – Satu saham emiten bank, yakni PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI), menempati posisi top gainers selama perdagangan sepekan terakhir.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 3–7 Januari 2022, saham PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) berada di urutan ke-9 daftar top gainers, dan tercatat mengalami kenaikan 43,46 persen menjadi Rp10.150 secara mingguan. Pada pekan lalu saham BBHI bernilai Rp7.075.
Jika dilihat dari data RTI, saham Allo Bank terparkir di zona hijau selama sepekan terakhir mengawali tahun 2022. Saham BBHI terpantau paling melesat pada perdagangan Senin (3/1/2022), dengan kenaikan yang mencapai 11,66 persen atau naik 825 poin ke level Rp7.900. Adapun pada perdagangan hari itu, volume yang diperdagangkan sebanyak 8,85 juta dan turnover senilai Rp66,4 miliar.
Saham Allo Bank tercatat tumbuh 678,71 persen selama 6 bulan terakhir dan melesat 6,441,74 persen selama setahun terakhir. Dengan demikian, kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) saham BBHI menjadi Rp118,58 triliun.
Untuk diketahui, Allo Bank resmi mengumumkan jadwal pelaksanaan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu ketiga (PMHMETD III) atau rights issue.
Allo Bank berencana akan menerbitkan sebanyak 10,04 miliar saham biasa dengan nominal Rp100 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp478 per saham. Dengan demikian, perseroan akan mendapatkan dana sebesar Rp4,8 triliun dari aksi ini.
Baca Juga
Adapun, BBHI akan memasuki periode ex right atau tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 10 Januari 2022. Adapun, 12 Januari 2022 menjadi ex right di pasar tunai.
Sementara itu, Allo Bank menjadwalkan HMETD ini diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dilaksanakan selama 5 hari kerja mulai 13 Januari 2022 sampai dengan 19 Januari 2022. Artinya, HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi.
