Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Askrindo Peroleh Peringkat idAA+ dari Pefindo

PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) memperoleh peringkat idAA+ dengan prospek stabil dari Pefindo.
Karyawan memberikan penjelasan kepada pengunjung tentang produk asuransi kecelakaan diri atau personal accident insurance di booth Askrindo pada Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2018 di Jakarta, Jumat (5/10/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan memberikan penjelasan kepada pengunjung tentang produk asuransi kecelakaan diri atau personal accident insurance di booth Askrindo pada Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2018 di Jakarta, Jumat (5/10/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat kekuatan keuangan idAA+ untuk PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dengan prospek stabil.

Perusahaan asuransi dengan peringkat idAA memiliki karakteristik keamanan keuangan yang sangat kuat relatif terhadap perusahaan lainnya di Indonesia, dengan hanya sedikit perbedaan dibandingkan peringkat yang lebih tinggi. Tanda tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan.

"Peringkat tersebut mencerminkan peran penting Askrindo bagi pemerintah Indonesia, dan posisi bisnis dan profil permodalan perusahaan yang sangat kuat. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh kinerja operasional yang moderat," demikian laporan Analis Pefindo Danan Dito dan Hasnalia Hanifah melalui siaran pers, dikutip Senin (31/1/2022).

Pefindo menyatakan peringkat dapat dinaikkan jika pemerintah memperkuat dukungannya, disertai dengan perbaikan indikator keuangan secara berkelanjutan. Sebaliknya, peringkat dapat berada di bawah tekanan jika dukungan pemerintah melemah secara signifikan akibat berkurangnya peran Askrindo dalam mendukung program pemerintah.

Sementara itu, Pefindo menyoroti laporan keuangan audit Askrindo pada tahun yang berakhir 31 Desember 2020 (FY2020) yang terbit pada November 2021 dan laporan keuangan audit perseroan pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019 (FY2019) yang terbit pada Juni 2021. Pefindo mencatat beberapa kesalahan dalam penyajian cadangan dan klaim premi sebagaimana dipersyaratkan oleh PSAK 62 karena perhitungan dan penggunaan data serta asumsi dalam proses perhitungan yang tidak tepat.

Kesalahan tersebut mengakibatkan kurang catat pada cadangan premi dan saldo klaim grup pada tanggal 31 Desember 2018 (FY2018) dan 31 Desember 2017 (FY2017). Berdasarkan hal tersebut, laporan keuangan disajikan kembali sehingga penyajian kembali laporan keuangan menurunkan ekuitas Askrindo menjadi Rp6,3 triliun dan Rp5,8 triliun pada FY2018 dan FY2017, dari masing-masing sebesar Rp8,7 triliun dan Rp8,2 triliun

"Meskipun jumlah penyajian kembali sangat signifikan, kami menilai dampaknya terhadap indikator-indikator keuangan perusahaan seperti profil permodalan dan profil likuiditas dapat dikendalikan, terutama dengan adanya suntikan modal sebesar Rp3 triliun baru-baru ini terkait dengan program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Dengan tambahan modal tersebut, ekuitas Askrindo per 30 September 2021 tercatat sebesar Rp10,8 triliun, lebih tinggi dari nilai per FY2018 sebelum dilakukan penyajian kembali sebesar Rp8,7 triliun," ujar kedua analis.

Selain itu, mengingat perannya yang penting bagi pemerintah Indonesia, Pefindo mengharapkan dukungan pemerintah yang sangat kuat dan tepat waktu untuk memastikan ketahanan keuangan Askrindo. Terlepas dari indikasi atas potensi tata kelola perusahaan yang kurang baik di masa lalu yang tercermin dari adanya penyajian kembali laporan keuangan dengan nilai yang signifikan, Pefindo melihat bahwa risiko tersebut dapat dimitigasi secara signifikan dengan pengawasan yang ketat dari PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) (BPUI), perusahaan induk untuk perusahaan asuransi dan penjaminan milik negara.

"Askrindo harus mengikuti standar praktik tata kelola perusahaan induk termasuk kebijakan akuntansi, manajemen risiko, dan underwriting. Mempertimbangkan pengawasan yang ketat, kami meyakini tidak terdapat perkembangan material atau insiden lebih lanjut dalam proses audit mendatang," tulis Analis Pefindo Danan Dito dan Hasnalia Hanifah.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper