Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemahaman Dana Pensiun Rendah, ADPI: 45 Juta Lansia Kesulitan Keuangan di 2035

Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (APDI) memproyeksikan sebanyak 45 juta lansia pada 2035 akan mengalami kesulitan keuangan karena tidak memiliki dana pensiun.
Dana pensiun/Istimewa
Dana pensiun/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Suheri mengatakan, kepesertaan dana pensiun masyarakat Indonesia masih rendah. Sebanyak 45 juta lansia di 2035 pun diperkirakan berpotensi mengalami kesulitan keuangan karena tidak memiliki dana pensiun.

Rendahnya kepesertaan dana pensiun tersebut tidak lain karena pemahaman masyarakat terhadap perlunya dana pensiun belum cukup baik.

"Pemahaman orang terhadap dana pensiun tidak sebaik yang diharapkan. Isu yang paling hangat adalah bagaimana respon masyarakat tentang jaminan hari tua [JHT]. JHT itu supaya hari tua dapat jaminan penghasilan, namun ketika diminta dicairkan di 56 tahun responnya luar biasa karena harapannya berhenti kerja bisa diambil uangnya," ujar Suheri dalam sebuah webinar, Rabu (23/2/2022).

Dia menyebut, jumlah peserta dana pensiun non-ASN dan ABRI, hanya mencapai 22,6 juta orang di 2020. Jumlah ini sangat kecil bila dibandingkan dengan jumlah pekerja di Indonesia yang mencapai 131,03 juta orang.

"Dari pekerja sedemikian banyak yang punya dana pensiun sekitar 22 juta orang, diantaranya dari jaminan pensiun di BPJS Ketenagakerjaan 16 juta, itu yang wajib, sementara yang sukarela hanya sekitar 4 juta," katanya.

Sementara itu, tingkat pemahaman atau literasi masyarakat tentang dana pensiun pada 2019 hanya mencapai 14,13 persen dengan tingkat keikutsertaan hanya 6,18 persen.

Rendahnya tingkat literasi dan inklusi tersebut membuat industri dana pensiun di Indonesia sulit berkembang. Di sisi lain, hal ini juga akan berdampak pada beban yang akan dihadapi generasi tua dalam beberapa tahun mendatang.

"Diperkirakan di 2035 ada 45 juta lansia yang mungkin kesulitan keuangan karena tidak punya dana pensiun," kata Suheri.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper