Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkatkan Porsi Saham di BFI Finance (BFIN), Jerry Ng dan Boy Thohir Rogoh Rp1,02 Triliun

Dengan kocek Rp1,02 triliun, Trinugraha Capital kini memperbesar genggamannya di BFI Finance (BFIN) dengan memiliki 7.688.125.938 lembar saham alias 48,14 persen kepemilikan.
Karyawati memberikan penjelasan kepada nasabah di kantor BFI Finance di Jakarta./JIBI-Endang Muchtar
Karyawati memberikan penjelasan kepada nasabah di kantor BFI Finance di Jakarta./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — Bankir Jerry Ng dan konglomerat Garibaldi 'Boy' Thohir lewat Trinugraha Capital & Co SCA tercatat merogoh kocek Rp1,02 triliun untuk memperbesar kepemilikannya di emiten pembiayaan PT BFI Finance Indonesia Tbk. atau BFIN.

Sebagai informasi, Trinugraha Capital sebelumnya menggenggam kepemilikan sebesar 42,81 persen alias 6.835.249.660 lembar saham BFIN per akhir Maret 2022, kemudian menggelar aksi korporasi penawaran saham sukarela (tender offer) di harga Rp1.200 per saham.

Dalam aksi korporasi yang terselenggara pada 15 Maret 2022 sampai 13 April 2022 tersebut, Trinugraha Capital sebenarnya telah siap meraup sebanyak-banyaknya sampai 57,12 persen saham BFIN.

Namun, berdasarkan keterangan tertulis BFIN kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di laman keterbukaan informasi, PT Saya Saham Regista selaku Biro Administrasi Efek melaporkan mencatat bahwa hanya 852.876.278 saham ikut serta dalam aksi korporasi ini.

Artinya, dengan kocek Rp1,02 triliun, Trinugraha Capital kini menggenggam 7.688.125.938 lembar saham alias 48,14 persen kepemilikan di BFIN. Pembayaran kepada para pemegang saham yang mengikuti tender offer ini akan dilakukan per 25 April 2022.

Belum diketahui siapa saja pemegang saham BFIN yang melego sahamnya lewat tender offer. Namun, per Maret 2022, pemegang saham BFIN tercatat sejumlah 11.203 pihak.

Selain Trinugraha Capital selaku pemegang saham mayoritas, pihak yang pada akhir bulan lalu masih menggenggam kepemilikan di BFIN, antara lain masyarakat sebesar 50,91 persen atau 8,12 miliar lembar saham, dan saham treasuri yang dimiliki BFIN sendiri sebesar 6,28 persen atau 1 miliar lembar saham.

Adapun, catatan kepemilikan saham BFIN oleh jajaran direksi per akhir bulan lalu, tepatnya Direktur Utama Francis Lay Sioe Ho sebesar 2,42 persen, Direktur Sudjono sebesar 0,16 persen, Direktur Sutadi sebesar 0,11 persen, Direktur Andrew Adiwijayanto sebesar 0,06 persen, dan Direktur Sigit Hendra Gunawan yang juga 0,06 persen.

Sementara itu, berdasarkan pantauan penutupan bursa per hari ini, Selasa (26/4/2022), harga saham BFIN tercatat menguat dari Rp1.245 per lembar saham menjadi Rp1.315 per lembar saham.

Sekadar informasi, mengutip prospektus tender sukarela yang terbit di harian Bisnis Indonesia, Trinugraha Capital berniat memperkuat genggamannya di BFIN dengan janji memuluskan tiga rencana besar buat perusahaan.

Pertama, mengarahkan bisnis BFIN kembali ke level pra pandemi Covid-19 dengan tetap menekankan kehati-hatian terutama kualitas aset di tengah kondisi yang menantang.

Kedua, memanfaatkan keahlian dan pengetahuan lokal BFIN untuk membangun pertumbuhan berkelanjutan dalam bisnis pembiayaan konsumen intinya.

Ketiga, berinvestasi dalam transformasi bisnis dan menerapkan teknologi digital dalam mengoptimalkan operasi untuk melayani klien dengan lebih baik dan memperkuat daya saing untuk pertumbuhan jangka panjang.

Tahun lalu, pembiayaan baru (booking) BFIN tembus Rp13,67 triliun atau naik 79,8 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan capaian sepanjang 2020 senilai Rp7,6 triliun.

Hasilnya, piutang pembiayaan kotor BFIN mampu tumbuh 4,5 persen (yoy) menjadi Rp14,57 triliun pada akhir 2021, dari sebelumnya Rp13,94 triliun pada 2020. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper