Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fuji Finance (FUJI) Putuskan Tak Bagi Dividen Tahun Ini

Perusahaan pembiayaan PT Fuji Finance Indonesia Tbk. (FUJI) memutuskan tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2024.
Ilustrasi multifinance. / dok Freepik-xb100
Ilustrasi multifinance. / dok Freepik-xb100

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT Fuji Finance Indonesia Tbk. (FUJI) memutuskan tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2024.

Hal tersebut berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 5 Maret 2025. RUPS tersebut dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari 1,18 juta saham atau 91,41% dari seluruh saham. 

“RUPS menyetujui tidak ada pembagian dividen untuk tahun buku 2024,” tulis Fuji Finance dalam keterangannya, dikutip dari keterbukaan informasi pada Jumat (28/3/2025). 

RUPS tersebut juga menyetujui penetapan Kantor Akuntan Publik Johannes Juara & Rekan sebagai Akuntan Publik yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengaudit buku perseroan untuk tahun buku 2025 dan memberikan wewenang kepada direksi perseroan untuk menetapkan jumlah honorariumnya. 

Selain itu, RUPS juga menyetujui pengunduran diri Stephen Alfred Field selaku direktur utama perseroan efektif sejak 6 Desember 2024 dan memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab atas tindakan kepengurusannya atas perseroan selama masa jabatannya sepanjang tindakan tersebut tercermin dalam buku perseroan.

RUPS juga menyetujui pengangkatan Anita Marta sebagai Direktur Utama Fuji Finance.

Berikut susunan Direksi dan Dewan Komisaris Fuji Finance:

Direksi

  • Direktur Utama: Anita Marta
  • Direktur: Dian Ariyanti Wijaya

Dewan Komisaris

  • Komisaris Utama: Anton Santoso
  • Komisaris: Freddy Santoso
  • Komisaris Independen: Anastasia Chritinawati Jaya Saputra

Kinerja Keuangan Fuji Finance 2024

Dikutip dari laporan keuangan FUJI pada 2024, perseroan mencatatkan laba sebanyak Rp11,03 miliar. Angka tersebut naik 184% secara tahunan (year on year/YoY) apabila dibandingkan dengan Rp3,87 miliar pada 2023. Peningkatan laba tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan 52,16% (YoY) menjadi Rp14,53 miliar dari sebelumnya Rp9,54 miliar pada 2023. 

Dari sisi beban juga mengalami penurunan menjadi Rp1,14 miliar yang turun 79,6% (YoY) dari sebelumnya Rp5,6 miliar pada 2023. Ekuitas yang dimiliki perusahaan mencapai sebanyak Rp172 miliar pada 2024. 

Angka tersebut meningkat 6,69% (YoY) dari sebelumnya Rp164 miliar pada 2023. Ekuitas perusahaan juga berada di atas ketentuan minimal yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni Rp100 miliar. 

Dari sisi liabilitas, liabilitas yang ditanggung mencapai Rp3,95 miliar. Liabilitas yang ditanggung perusahaan lebih banyak 17,76% (YoY) dari sebelumnya Rp3,35 miliar. 

Sementara dari sisi aset, perusahaan mencatatkan jumlah aset sebanyak Rp176 miliar, yang mana naik 7,18% (YoY) dari sebelumnya Rp164 miliar. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper