Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Evolusi Allo Bank (BBHI) di Jalan Keuangan Digital

Rasio kredit bermasalah (NPL) net Allo Bank (BBHI) pada 2021 turun menjadi 0,29 persen.
Nasabah melakukan transaksi melalui aplikasi Allo Bank di Jakarta, Selasa (4/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Nasabah melakukan transaksi melalui aplikasi Allo Bank di Jakarta, Selasa (4/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) mengumumkan meraih laba bersih sebesar Rp192 miliar di sepanjang 2021. Laba bank digital milik pengusaha Chairul Tanjung atau biasa disapa CT itu melesat 420 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari tahun sebelumnya sebesar Rp37 miliar.

Dalam financial highlights 2021-2022 Allo Bank yang dimuat di Harian Bisnis Indonesia edisi Rabu (18/5/2022), kredit yang diberikan emiten dengan ticker BBHI tumbuh 72 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp2 triliun.“Pertumbuhan kredit Allo Bank jauh di atas rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan nasional yang hanya single digit,” ujar manajemen Allo Bank. Lebih lanjut, manajemen mencatat pertumbuhan aset sebesar 80 persen menjadi Rp4,65 triliun di tahun 2021.

Di sisi rasio kredit bermasalah (NPL) net perusahaan berhasil membawa turun menjadi 0,29 persen pada tahun lalu, turun tajam dari tahun sebelumnya sebesar 1,75 persen. Manajemen menjelaskan hal ini menandakan kualitas kredit emiten yang terafiliasi dengan orang terkaya Indonesia Chairul Tanjung itu sangat baik.

Adapun, rasio kecukupan modal sebesar 48,82 persen. Manajemen menambahkan rasio tersebut membuat Allo Bank berada pada posisi yang sangat kuat untuk menunjang ekspansi usaha ke depan.

Allo Bank memproyeksikan aset yang dimiliki mencapai Rp13,7 triliun, kredit senilai Rp4,8 triliun, dan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp4,8 triliun di tahun 2022.

Kemudian, return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) yang dibidik Allo Bank masing-masing sebesar 1,7 persen dan 2,7 persen di tahun 2022, lebih rendah dari tahun 2021 yang masing-masing tercatat sebesar 4,7 persen dan 25,6 persen. Sama halnya dengan rasio NPL yang dibidik 0,1 persen di tahun 2022.

Entitas yang terafiliasi dengan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) itu juga menyebutkan telah melakukan efisiensi untuk beban operasional pendapatan operasional (BOPO) dengan posisi sebesar 52,4 persen pada 2021. Pada tahun ini  diproyeksi naik menjadi 71,7 persen.

“Tahun 2021 menjadi tahun yang sangat bersejarah bagi Allo Bank. Tahun yang menjadi titik awal sebuah evolusi untuk mengubah model bisnis bank menjadi bank digital,” tuturnya.

Manajemen menambahkan bahwa hal ini dilandasi atas perubahan perilaku masyarakat yang kian akrab dengan transaksi digital atau online, juga agar Allo Bank dapat menjangkau nasabah yang lebih luas namun tetap dapat beroperasi dengan lebih efisien.

“Pertumbuhan transaksi digital yang sangat signifikan dalam beberapa tahun terakhir membuat Allo Bank semakin yakin bahwa evolusi ini akan dapat mengantarkan Allo Bank meraih masa depan yang unggul dan tumbuh secara berkelanjutan,” paparnya.

Terpisah, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (17/5/2022), Allo Bank menyampaikan telah mendapatkan penerbitan perizinan, di mana perseroan dapat melakukan pengembangan produk Uang Elektronik (UE) server base dan aplikasi Allo Apps berbasis iOS dan Android serta QRIS MPM sebagai issuer dengan sumber dana simpanan. 

“Berbekal hal tersebut kami dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan dapat memperluas jangkauan terhadap berbagai segmen di masyarakat dengan menggunakan basis teknologi digital,” terangnya, dikutip Rabu (18/5/2022).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper