Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dari Allo Apps hingga QRIS MPM, Allo Bank (BBHI) Kantongi Izin Produk Bank Digital

Allo Bank akan meluncurkan produk digital dan aplikasi Allo Apps melalui acara Allo Bank Festival pada 20 – 22 Mei 2022 di Istora Senayan, Jakarta.
Nasabah melakukan transaksi melalui aplikasi Allo Bank di Jakarta, Selasa (4/1/2022). /Bisnis-Fanny Kusumawardhani
Nasabah melakukan transaksi melalui aplikasi Allo Bank di Jakarta, Selasa (4/1/2022). /Bisnis-Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Bank digital besutan CT Group, PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) telah mengantongi izin persetujuan pengembangan uang elektronik server based, aplikasi Allo Bank, serta QRIS MPM.

Selain itu, Allo Bank juga sudah mendapatkan perizinan kerja sama dengan PT Bank Mega, PT Rintis Sejahtera, PT Artajasa Pembayaran Elektronis, PT Ayopop Teknologi Indonesia, PT Advance Intelligence Indonesia, dan PT ASLI Rancangan Indonesia. 

“Hal ini menunjuk Surat No.24/133/DKSP/Srt/B tanggal 13 Mei 2022 yang dikeluarkan oleh Kepala Departemen Kepala Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia,” kata manajemen Allo Bank dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu (18/5/2022). 

Selanjutnya, manajemen BBHI menyampaikan dengan ini terbitnya perizinan tersebut, maka Allo Bank dapat melakukan pengembangan produk uang elektronik (UE) server base dan aplikasi Allo Apps berbasis iOS dan Android serta QRIS MPM sebagai issuer dengan sumber dana simpanan. 

“Berbekal hal tersebut, kami dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan dapat memperluas jangkauan terhadap berbagai segmen di masyarakat dengan menggunakan basis teknologi digital,” jelasnya. 

Sebelumnya, dalam keterbukaan informasi, Jumat (13/5/2022), Allo Bank mengumumkan akan meluncurkan produk digital dan aplikasi Allo Apps melalui acara Allo Bank Festival. Festival musik itu bakal diselenggarakan pada 20 – 22 Mei 2022 di Istora Senayan, Jakarta. 

Terpisah, emiten bersandi saham BBHI ini juga berencana mengalihkan aset dan liabilitas tertentu yang terkait dengan layanan bank konvensional kepada PT Bank Mega Tbk. (MEGA). 

Rencana pengalihan tersebut termasuk dengan mengalihkan kantor cabang dengan tujuan untuk membatasi jumlah kantor cabang Allo Bank, serta karyawan yang terkait dengan kantor cabang. 

Sementara itu, Bank Mega yang juga merupakan entitas terafiliasi juga berminat untuk mengambil alih aset dan liabilitas tertentu yang dimiliki oleh Allo Bank, sehingga meningkatkan aktiva produktif, jumlah nasabah, dan jaringan kantor cabangnya. 

Apabila dirinci, pengalihan aset tersebut meliputi kredit yang diberikan (termasuk pendapatan bunga yang masih akan diterima), aktiva tetap (properti dan inventaris kantor), serta aktiva lain-lain (agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai). Lalu, liabilitas yang dimaksud meliputi simpanan nasabah yang berupa giro, tabungan, dan deposito (termasuk bunga yang masih harus dibayar).

Adapun, harga pengalihan aset dan liabilitas masing-masing sebesar Rp958,62 miliar dan Rp921,38 miliar. Sedangkan, harga pengalihan secara nett sebesar Rp37,24 miliar.

Manajemen Allo Bank menyampaikan bahwa hal itu sesuai dengan rencana pengembangan layanan jasa perbankan digital perseroan, maka aset dan liabilitas tertentu yang dimiliki Allo Bank yang terkait dengan layanan jasa perbankan konvensional menjadi tidak produktif dan dapat menyebabkan dampak yang negatif terhadap pelayanan kepada nasabah. 

“Manfaat dari pengalihan ini adalah akan membuat perseroan lebih fokus pada layanan perbankan digital,” jelas manajemen Allo Bank dalam keterbukaan informasi, Selasa (12/4/2022). 

Selain itu, pengalihan aset dan liabilitas kepada Bank Mega juga merupakan wujud dari tanggung jawab BBHI terhadap pelayanan kepada nasabah, karena Allo Bank meyakini Bank Mega memiliki kemampuan finansial, sistem dan pelayanan yang baik di samping jaringan kantor yang memadai dalam melayani nasabah perbankan konvensional.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper