Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatat per Maret 2022 telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan atau sustaible finance senilai Rp71,5 triliun. Penyaluran kredit kepada sektor hijau atau berkontribusi 7,5 persen terhadap total fungsi intermediasi.
“Kami melihat bahwa presentasi ini akan semakin meningkatkan dan pembiayaan ke green sector ini juga berbanding lurus dengan prinsip tumbuh berkelanjutan yang diterapkan perusahaan,” ujar Direktur Digital & IT BRI Arga M. Nugraha di Pra-KTT Y20, baru-baru ini.
Indonesia ikut serta mewujudkan net zero emission atau netral karbon yang ditargetkan tercapai pada 2060. Upaya lanjutan pun terus digalakkan oleh berbagai pihak, termasuk dalam meningkatkan peran ke sektor hijau. Isu tersebut juga menjadi sorotan dalam di forum Pra-KTT Y20.
Arga menuturkan bahwa upaya penyaluran pembiayaan ke sektor hijau juga ditopang oleh aksi korporasi BRI, yakni penerbitan sustainability bond senilai US$500 juta pada 2019.
Melalui aksi tersebut, dana yang dihimpun emiten bank bersandi BBRI ini tercatat telah digunakan untuk aktivitas sosial sebesar 69 persen dan green projects sebesar 31 persen.
Menurut Arga, penting bagi G20 sebagai negara dengan skala ekonomi besar punya peran krusial dalam mengamplifikasi kesadaran untuk menjaga dan melestarikan bumi. “Ini sangat penting bagi kita, khususnya para generasi muda,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menyebut dukungan terhadap sektor berkelanjutan perlu terus didorong. Di samping itu, dia mengajak pemuda untuk berkontribusi bersama dalam mengurangi emisi di bumi.
“Forum Y20 diharapkan dapat terus mendorong penerapan model ekonomi sirkular, memperkuat kemitraan antara negara-negara G20 dan kaum muda yang merupakan agen perubahan dalam menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, berkelanjutan, dan layak untuk semua,” tuturnya.
