Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Indonesia Re Beberkan Alasan Butuh PMN Rp3 Triliun

Indonesia Re membutuhkan PMN untuk memperkuat ekuitas agar perseroan bisa mendapatkan rating internasional.
Petugas memberikan penjelasan kepada pengunjung di stan PT Reasuransi Indonesia Utama pada ajang Indonesia Business and Development Expo (IBDexpo) 2017 di Jakarta, Kamis (21/9)./JIBI-Dwi Prasetya
Petugas memberikan penjelasan kepada pengunjung di stan PT Reasuransi Indonesia Utama pada ajang Indonesia Business and Development Expo (IBDexpo) 2017 di Jakarta, Kamis (21/9)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN mengusulkan penambahan penyertaan modal negara (PMN) tunai kepada PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re total senilai Rp3 triliun untuk RAPBN Tahun Anggaran 2023.

Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu menjelaskan bahwa PMN tersebut dibutuhkan untuk memperkuat ekuitas agar perseroan bisa mendapatkan rating internasional. Ekuitas memang menjadi salah satu syarat untuk memperoleh rating internasional.

Menurutnya, kepentingan Indonesia Re menjadi pemain internasional agar perseroan dapat menyerap premi dari luar negeri. Dia menjelaskan saat ini terdapat defisit neraca berjalan di sektor asuransi, khususnya reasuransi. Aliran premi dari asuransi ke luar negeri lebih besar daripada premi yang masuk ke reasuransi dalam negeri.

"Kita tidak bisa lagi menahan premi ke luar itu karena secara peraturan dimungkinkan bahwa mereka boleh bayar dolar. Lalu, secara konsentrasi risiko juga kalau semua ditahan di dalam enggak bagus," ujar Benny kepada Bisnis, Selasa (7/6/2022).

Selain itu, faktor kesiapan perusahaan reasuransi lokal, baik dari sisi kapasitas maupun kapabilitas, untuk dapat menahan risiko sendiri di dalam negeri, juga menjadi salah satu penyebab besarnya aliran premi ke luar negeri.

"Sehingga cara yang paling tepat adalah dengan kami ikut bermain sebagai pemain global dengan tujuan supaya kami bisa dapat bisnis dari luar itu bisa kami bawa ke dalam negeri," jelas Benny.

Ia menegaskan bahwa penambahan PNM tersebut bukanlah dalam rangka penyehatan keuangan perseroan. Dia menuturkan, meski rasio pencapaian solvabilitas perseroan tercatat mengalami penurunan menjadi 145,38 persen di 2021, perseroan masih sehat karena angka tersebut masih jauh di atas ketentuan minimum yang disyaratkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper