Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Rumah di AS Buruk, Citigroup Rampingkan Karyawan KPR

Citigroup inc. memangkas karyawan di divisi KPR seiring dengan kenaikan suku bunga acuan dan inflasi di Amerika Serikat.
Gedung Citigroup./Chris J Ratcliffe - Bloomberg
Gedung Citigroup./Chris J Ratcliffe - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Citigroup Inc. bergabung dengan para pesaingnya dalam memangkas jajaran tenaga kerja atau tim kredit pemilikan rumah (KPR) karena kenaikan suku bunga terus menekan permintaan di pasar perumahan Amerika Serikat (AS).

Mengutip dari Bloomberg, Senin (5/9/2022), menurut seseorang yang mengetahui permasalahan tersebut, sekitar 100 posisi terkait KPR dihilangkan.

Adapun, dalam sebuah pernyataan email Citigroup mengatakan Citi telah melakukan pengurangan staf atau tim dengan jumlah kecil dalam tim KPR karena perampingan fungsi internal.

“Keputusan untuk menghilangkan bahkan satu peran rekan kerja sangat sulit, terutama selama masa-masa sulit ini, dan kami melakukan yang terbaik untuk mendukung setiap individu dengan membantu mereka menemukan peluang kerja baru di dalam Citi atau di luar perusahaan,” kata Citigroup dalam sebuah pernyataan email.

Kenaikan harga dan kenaikan cepat tingkat bunga perumahan telah mengurangi permintaan banyak calon pembeli rumah. Volume aplikasi KPR terpantau telah anjlok lebih dari 50 persen pada tahun ini. Selain itu, Amerika Serikat juga mencatat penjualan rumah pada Juli turun ke level terendah sejak awal pandemi.

Sepanjang paruh pertama di tahun 2022, bank ritel AS Citigroup menghasilkan US$7,2 miliar atau Rp107,22 triliun (kurs Rp14.892,30 per dolar AS) dalam bentuk KPR. Angka itu turun 15 persen dibandingkan dengan tahun lalu (year-on-year/yoy).

Langkah Citigroup memangkas beberapa tim KPR dilakukan setelah JPMorgan Chase & Co. memberhentikan ratusan karyawan yang mengurus KPR dan memindahkan ratusan lainnya ke posisi baru. Sementara itu, perusahaan jasa keuangan multinasional asal Amerika, Wells Fargo & Co. tengah mempertimbangkan untuk mengecilkan tim KPR yang gemuk, termasuk melalui pemutusan hubungan kerja alias PHK.

Sebagaimana diketahui, bank sentral di AS telah mengerek suku bunga acuan sebanyak 150 basis poin (bps) sepanjang paruh pertama 2022. 

Kenaikan suku bunga acuan di AS merupakan buntut kenaikan inflasi di negara tersebut. Per Juli 2022, inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) tumbuh 8,5 persen (year-on-year/yoy), menurun dari bulan sebelumnya 9,1 persen yoy.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper