Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan DPR Pilih Ricky Perdana Gozali Jadi Deputi Gubernur BI

Wakil Ketua Komisi XI DPR Mohamad Hekal menyampaikan bahwa keputusan memilih Ricky Perdana Gozali diambil secara bulat melalui musyawarah mufakat.
Debuti Gubernur Bank Indonesia Terpilih Ricky Perdana Gozali./Dok Instagram Kantor Perwakilan BI Jakarta.
Debuti Gubernur Bank Indonesia Terpilih Ricky Perdana Gozali./Dok Instagram Kantor Perwakilan BI Jakarta.

Bisnis.com, JAKARTA — Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memutuskan untuk memilih Ricky Perdana Gozali sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) menggantikan Doni P. Joewono, setelah melalui proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test).

Wakil Ketua Komisi XI DPR Mohamad Hekal menyampaikan bahwa keputusan memilih Ricky diambil secara bulat melalui musyawarah mufakat.

“Kita memutuskan Pak Ricky, musyawarah mufakat,” ujar Hekal usai rapat internal di Kompleks Parlemen, Rabu (2/7/2025).

Pemilihan ini dilakukan setelah dua kandidat, yakni Ricky dan Dicky Kartikoyono, menjalani uji kepatutan dan kelayakan pada 1—2 Juli 2025. Komisi XI kemudian menggelar rapat internal untuk menentukan pilihan akhir.

Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun menambahkan bahwa pengalaman panjang Ricky di Bank Indonesia menjadi salah satu pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan.

“Kami melihat beliau adalah calon yang cakap. Dalam fit and proper test, Ricky mampu meyakinkan anggota dewan,” ujarnya.

Misbakhun menekankan bahwa selain pemahaman yang mendalam terhadap isu-isu kebijakan moneter dan ekonomi daerah, Ricky juga memiliki hubungan yang baik dengan jajaran pimpinan BI lainnya. Hal ini dinilai penting untuk menjaga soliditas internal otoritas moneter.

Sesuai prosedur, hasil keputusan ini akan diumumkan secara resmi dalam rapat paripurna DPR yang dijadwalkan berlangsung hari ini, Kamis (3/7/2025). Setelah itu, DPR akan menyampaikan hasil pemilihan kepada Presiden untuk mendapatkan persetujuan dan pelantikan secara resmi.

Ricky Perdana Gozali sendiri dikenal sebagai pejabat karier di lingkungan BI. Ia telah menjabat sebagai Kepala Perwakilan di sejumlah kantor BI daerah, mulai dari Gorontalo, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, hingga terbaru sebagai Kepala Perwakilan BI Jakarta per 1 Juni 2025.

Ia juga sempat memegang posisi strategis sebagai Kepala Grup di Departemen Internasional Bank Indonesia pada 2020.

Pekerjaan Rumah

Dalam fit and proper test, Ricky menekankan, keberadaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri (KPwDN) yang tersebar di berbagai daerah merupakan ujung tombak agar kebijakan bank sentral dapat terlaksana dengan baik.

“Bank Indonesia punya 46 kantor perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia. Kebijakan tanpa pelaksanaan, nothing. Oleh sebab itu, kantor perwakilan sangat penting dan saya tulis paper ini adalah untuk kantor perwakilan,” kata Ricky saat fit and proper test, seperti dilansir Antara.

Dalam fit and proper test tersebut, ia memperkenalkan konsep “Bersimfoni” yakni membangun tiga kondisi ekonomi yang berdaya tahan, bersama tumbuh, dan berkelanjutan melalui penguatan lima peran strategis KPw BI.

Kelima peran tersebut mencakup peran asesmen dan perumusan kebijakan, peran implementatif, peran pengembangan ekonomi dan keuangan inklusif, peran transformatif, dan peran koordinatif.

Ricky menjelaskan, bank sentral memiliki kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui bauran kebijakan serta transformasi kebijakan dan kelembagaan.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper