Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan PT BCA Finance berupaya merangkul segmen debitur dengan profil risiko lebih menantang, terutama mereka yang berpotensi mengurungkan niat mengambil cicilan kendaraan di era kenaikan suku bunga acuan.
Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim menjelaskan salah satu strategi dalam rangka membidik segmen debitur tersebut, yaitu dengan mulai mengakomodasi uang muka (down payment/DP) rendah.
"Sekarang ini, pangsa pasar debitur potensial terbesar ada di segmen yang butuh DP kecil. Kami sekarang mulai masuk ke sana, walaupun dengan risiko lebih tinggi pula. Jadi DP untuk mobil baru maupun bekas BCA Finance saat ini bisa di 10 persen saja," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (29/9/2022).
Pasalnya, segmen debitur yang masih ragu-ragu atau wait and see ini kemungkinan tengah mencari penawaran menarik, sebelum suku bunga bank dan multifinance mulai naik pada awal tahun depan.
Oleh sebab itu, kendati segmen debitur DP rendah memiliki profil risiko lebih tinggi ketimbang debitur setia BCA Finance saat ini, mitigasi risiko dan penilaian kredit perlu lebih ketat untuk menghindari masalah ke depan.
"Tentu untuk menerapkan strategi ini, mitigasi risiko kami perkuat. Mulai dari waktu persetujuan kredit sudah kami seleksi ketat. Data SLIK [Sistem Layanan Informasi Keuangan] kami manfaatkan sebagai acuan," tambahnya.
Baca Juga
Sebagai gambaran, perusahaan pembiayaan anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) ini bahkan masih membuka promo suku bunga ringan dengan DP hanya 5 persen untuk mobil baru hingga 30 September 2022 untuk mobil penumpang dengan merek, tipe, dan wilayah tertentu.
Pengenaan bunga BCA Finance untuk mobil baru jenis mobil penumpang dalam promo ini menawarkan 2,77 persen untuk tenor 1 tahun, kemudian tenor 2 tahun 3,33 persen, tenor 3 tahun 3,55 persen, dan tenor 4 tahun 4,11 persen.
Sementara untuk mobil bekas dengan DP 10 persen, BCA Finance menawarkan bunga premium 7,5 persen untuk tenor 1 sampai 4 tahun. Adapun, BCA Finance juga memungkinkan tenor mobil bekas sampai 6 tahun.
BCA Finance optimistis masih bisa mencetak penyaluran pembiayaan baru menyentuh Rp28 triliun pada akhir tahun nanti, atau naik sekitar 14 persen (year-on-year/yoy) ketimbang tahun lalu, yaitu Rp24,4 triliun. Sementara realisasi pembiayaan baru sampai Agustus 2022 telah mencapai Rp20,28 triliun.