Bisnis.com, JAKARTA — Kawasan Asia Tenggara menunjukkan pertumbuhan luar biasa dalam digitalisasi, khususnya di bidang bisnis dan finansial. Seperti halnya pembayaran non-tunai yang menunjukkan tingkat adopsi hingga 85%.
Amanda Murphy, Head of Commercial Banking South and Southeast Asia, HSBC, baru-baru ini menjelaskan resep di balik kesuksesan tersebut: adanya permintaan besar terhadap transaksi digital yang dikombinasi dengan dukungan dari para pengambil kebijakan terkait teknologi dan inovasi digital, serta tingkat kewirausahaan yang tinggi di antara negara-negara ASEAN.
Indonesia, khususnya, menunjukkan potensi yang amat menjanjikan.
“Kami sangat positif terhadap potensi pertumbuhan Indonesia dalam 3 sampai dengan 5 tahun mendatang, terlebih karena generasi muda yang sangat terbuka dengan digitalisasi,” tutur Amanda.
Amanda menambahkan bahwa penggunaan smartphone secara luas membuat konsumen nyaman dalam melakukan transaksi digital, yang berimbas pada meningkatnya keterbukaan dan penerimaan terhadap dunia digital.
Mengedepankan Pola Pikir Digital
Pada 2021, HSBC menggelontorkan investasi hingga US$ 6 miliar untuk meningkatkan kapabilitasnya terkait transaksi digital.
Kini, sekitar 96% jenis pembayaran di HSBC dilakukan secara digital, tanpa proses manual, dan sekitar 80% transaksi perdagangan sudah diproses secara digital.
Kami di HSBC yakin bahwa kami dapat mengakomodir nasabah dalam menjalani transformasi digital.
Dari hasil perbincangan kami dengan nasabah dari berbagai sektor usaha, nampak jelas bahwa inovasi teknologi menjadi prioritas dalam melakukan ekspansi bisnis ke depan.
Oleh karena itu, kami di HSBC terus mengembangkan kapabilitas pembayaran global agar kami dapat terus mengakomodir kebutuhan dunia usaha yang semakin digital.
Sistem Pembayaran Digital yang Mumpuni
Dalam membangun sistem pembayaran digital, kami mengedepankan faktor keamanan dan keandalan, namun tetap memiliki fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha yang beragam.
Kami meluncurkan Omni Collect, sebuah prakarsa untuk digital invoicing, solusi pembayaran, serta terobosan-terobosan lain terkait pembayaran real-time.
Dengan menggunakan Omni Collect, perusahaan bisa menawarkan berbagai metode pembayaran bagi pelanggan mereka, sehingga memberikan tingkat kenyamanan yang tinggi.
Selain itu, Omni Collect juga memiliki fitur seperti automated vessel checking process yang memberi kemudahan saat proses pemeriksaan kargo dalam transaksi ekspor-impor.
Kolaborasi dengan Perusahaan Rintisan
HSBC terus berinovasi secara digital dalam industri finansial, khususnya terkait solusi perdagangan maupun e-commerce, untuk memastikan nasabah kami dapat terus menumbuhkan usaha mereka.
Prioritas kami adalah menyediakan sistem yang jelas dan solid bagi nasabah kami agar mereka bisa memfokuskan upaya mereka dalam melakukan penyesuaian dan kalibrasi di sektor usaha terkait dengan perkembangan teknologi terkini.
Oleh karena itu, kami berkolaborasi dengan mitra usaha global dari berbagai sektor industri demi memastikan para nasabah dapat menikmati layanan digital yang prima, komprehensif, dan mudah.
“Perbankan dan perusahaan rintisan perlu mencari titik temu untuk bekerjasama sehingga dapat memberikan manfaat lebih besar bagi konsumen,” ujar Amanda
Untuk informasi lebih lanjut tentang produk dan layanan digital kami, kunjungi: https://www.business.hsbc.co.id/id-id/