Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia Diprediksi Naikkan Suku Bunga Acuan pada Februari 2023

Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih melanjutkan kenaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada Februari mendatang.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan pemaparan dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (19/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan pemaparan dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (19/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih melanjutkan langkahnya untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada Februari mendatang.

Senior Economist DBS Group Research Radhika Rao memperkirakan Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada Februari 2023 menjadi 6 persen. Kebijakan itu dilakukan menyusul kenaikan 25 bps pada bulan sebelumnya. 

“Kondisi likuiditas di dalam negeri kemungkinan tetap kondusif untuk BI mempertahankan sikap pro-pertumbuhan,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Minggu (29/1/2023).

Radhika menyampaikan bahwa pembuat kebijakan Indonesia mendapatkan kepercayaan diri karena inflasi domestik yang telah mencapai puncaknya. Kondisi itu terjadi bersamaan dengan meredanya gejolak di pasar keuangan global karena kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) yang lebih kecil.

Tingkat inflasi Indonesia pada Desember 2022 tercatat sebesar 5,5 persen secara tahunan, melewati target BI sebesar 2 persen hingga 4 persen. Sementara  itu, inflasi inti terjaga sebesar 3,36 persen secara tahunan.

Radhika berpendapat, dengan inflasi yang telah melewati puncaknya dan bank sentral AS yang diperkirakan menghentikan siklus kenaikan suku bunganya pada tahun ini, Indonesia tidak lagi berada dalam keadaan mendesak untuk menaikkan suku bunga secara agresif. 

Selain itu, dia mengatakan prioritas lain bank sentral saat ini adalah menarik likuiditas mata uang asing (valuta asing/valas) kembali ke pasar keuangan dalam negeri. 

Sekadar informasi, pada Desember 2022 lalu, BI mengenalkan instrumen moneter valas baru untuk menarik devisa hasil ekspor ke pasar dalam negeri dengan menawarkan imbal hasil yang lebih kompetitif.

Selain meningkatkan ketersediaan mata uang asing domestik, arus masuk devisa hasil ekspor akan mendukung stabilitas rupiah.

Pada Januari 2023, BI memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan bahwa keputusan kenaikan suku bunga pada Januari 2023 merupakan langkah lanjutan untuk secara front loaded, pre-emptive, dan forward looking, memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan. 

Perry mengatakan, kenaikan suku bunga sebesar 225 bps sejak Agustus 2022 memadai untuk memastikan inflasi inti tetap berada dalam kisaran 2–4 persen pada semester I/2023 dan inflasi umum kembali ke dalam sasaran 2 persen –4 persen pada semester II/2023.

Sementara tu, pada kesempatan yang berbeda, ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan suku bunga acuan BI akan berada pada level 5,75 persen sepanjang 2023. Artinya, menurut dia BI akan menyetop kenaikan suku bunga acuan lebih lanjut.

Namun demikian, Faisal menilai bahwa BI akan tetap mewaspadai perkembangan ekonomi global ke depan yang masih penuh dengan ketidakpastian.

Di sisi inflasi, dia mengatakan bahwa inflasi domestik akan tetap berada di atas sasaran BI setidaknya hingga semester I/2023, sebagai dampak putaran kedua penyesuaian harga BBM terhadap barang dan jasa lainnya dan akibat low based effect pada semester I/2022.

“Kami memperkirakan inflasi akan terus menurun pada paruh kedua menuju 3,60 persen pada akhir 2023,” kata dia.

Di sisi eksternal, sebagian besar bank sentral utama dunia telah mengumumkan bahwa kenaikan suku bunga kebijakan pada 2023 tidak akan seagresif pada 2022 seiring dengan meredanya inflasi global.

Kenaikan suku bunga kebijakan global diperkirakan mencapai puncaknya pada akhir semester pertama tahun 2023. Pasar pun memproyeksikan Fed Funds Rate hanya akan meningkat sebesar 25 bps pada tahun ini.

“Sikap yang kurang hawkish ini telah mendorong aliran modal masuk ke pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, khususnya di pasar obligasi. Meskipun terjadi aliran modal keluar di pasar saham pada Januari 2023, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada dalam tren apresiasi,” jelasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper