Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Unit-Linked Mendominasi di Asuransi Jiwa, tapi Kok Premi Merosot?

Produk unit-linked merosot sepanjang 2022, meskipun mendominasi di asuransi jiwa.
Ilustrasi produk asuransi jiwa Unit-Linked. /istimewa
Ilustrasi produk asuransi jiwa Unit-Linked. /istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyatakan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) alias unit-linked masih menjadi produk yang mendominasi sepanjang 2022. Meski demikian, premi unit-linked mengalami penurunan hingga menjadi Rp110,7 triliun.

Berdasarkan produk yang dipasarkan, Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan total pendapatan premi industri asuransi jiwa masih didominasi oleh produk asuransi jiwa unit-linked dengan kontribusi sebesar 57,7 persen. Sementara itu, sisanya sebanyak 42,3 persen berasal dari produk asuransi tradisional.

“Produk yang dominan sepanjang 2022 masih menunjukkan unit-linked tetap menjadi yang paling dominan di industri asuransi jiwa, [unit-linked] yang paling banyak dipasarkan dan yang paling banyak memberikan pendapatan premi kepada anggota-anggota AAJI,” kata Budi dalam konferensi pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa Full Year 2021, dikutip pada Sabtu (11/3/2023).

Meski menjadi produk yang mendominasi, pendapatan premi dari produk asuransi jiwa unit-linked menyusut 13,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp127,70 triliun pada 2021 menjadi Rp110,77 triliun pada 2022.

Di sisi lain, produk asuransi jiwa tradisional membukukan premi sebesar Rp81,31 triliun, atau naik 8,1 persen yoy dibandingkan posisi 2021 yang mencapai Rp75,23 triliun.

Budi menjelaskan penurunan premi unit-linked salah satunya disebabkan oleh penyesuaian ketentuan Surat Edaran OJK Nomor 5/SEOJK.05/2022 tentang PAYDI (SEOJK PAYDI). 

“Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, porsi unit-linked tahun 2022 itu jauh lebih menantang karena ada SEOJK PAYDI,” tuturnya.

Namun, lanjut Budi, regular premium pada unit-linked tetap mengalami pertumbuhan. Menurutnya, hal ini menunjukkan masyarakat masih tetap ada yang lebih menyukai produk unit-linked.

“Kesimpulannya adalah masyarakat sekarang menyadari ada dua pilihan antara produk unit-linked dan produk tradisional,” pungkasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper