Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rasio Klaim Asuransi Jasaraharja Putera Turun jadi Sekitar 38% pada 2024

PT Asuransi Jasaraharja Putera atau JRP-Insurance mencatatkan penurunan rasio klaim asuransi terhadap premi menjadi sekitar 38% pada 2024.
Direktur Utama PT Jasaraharja Putera (JRP Insurance) Abdul Haris memberikan paparan saat saat acara Media Gathering di Jakarta, Rabu (18/12/2024). / Bisnis-Fanny Kusumawardhani
Direktur Utama PT Jasaraharja Putera (JRP Insurance) Abdul Haris memberikan paparan saat saat acara Media Gathering di Jakarta, Rabu (18/12/2024). / Bisnis-Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Jasaraharja Putera atau JRP-Insurance mencatatkan penurunan rasio klaim asuransi terhadap premi sekitar 38% pada tahun ini.

Meski tidak menyebut angka detailnya, Direktur Utama JRP-Insurance Abdul Haris menjabarkan rata-rata rasio klaim asuransi JRP-Insurance turun menjadi 38% pada 2024.

"Alhamdulillah kami tahun ini klaim jauh turun. Keseluruhan rasionya di angka 38%, dulunya di 50%. Itu yang terjadi penurunan klaim secara keseluruhan. Ada di beberapa lini bisnis yang klaim meningkat ada yang turun, tapi secara keseluruhan turun," kata Haris saat media gathering di Jakarta, Rabu (18/12/2024).

Saat ini JRP-Insurance memiliki beberapa produk asuransi. Untuk produk asuransi korporasi, JRP-Insurance memiliki produk suretyship dan asuransi kredit. Sementara untuk ritel, JRP-Insurance memiliki produk asuransi kendaraan bermotor, asuransi mudik lebaran, asuransi kecelakan diri, asuransi kebakaran (properti) dan produk JRP-Third Party Liability (JPR-TPL Pro).

Haris menambahkan, pada 2025 nanti perusahaan akan fokus pada produk suretyship dan produk JRP-TPL Pro.

"Kami juga akan tetap menjangkau secara ritel, artinya kami akan coba masuk ke pasar-pasar ritel secara digital untuk persiapan kondisi di 2025," tegasnya.

Seperti diketahui, mulai 13 Desember 2024 lalu telah berlaku Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 20 Tahun 2023. Beleid ini mewajibkan perusahaan asuransi umum yang memasarkan produk suretyship dan asuransi kredit harus memiliki rasio likuiditas paling rendah 150%.

Selain itu, dipersyaratkan juga ekuitas minimum yang dimiliki paling sedikit harus Rp250 miliar atau 150% dari ketentuan ekuitas minimum yang berlaku (mana yang lebih tinggi) sampai dengan 31 Desember 2028, dan menjadi Rp1 triliun setelah 31 Desember 2028.

"Kalau ekuitas Rp250 miliar, ekuitas kami sudah di angka Rp1,5 triliun. Bicara rasio likuiditas 150%, kami di angka 172%. Jadi di sisi itu kami tidak ada persoalan, kami siap," tegasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper