Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bersih-bersih Aset Bermasalah, KB Bukopin (BBKP) Masih Merugi

Bank KB Bukopin (BBKP) juga mencatatkan penurunan penyaluran kredit 16,26 persen yoy menjadi Rp45,41 triliun pada 2022.
Karyawati melayani nasabah di kantor cabang PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP), Jakarta, Selasa (28/6/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawati melayani nasabah di kantor cabang PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP), Jakarta, Selasa (28/6/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) masih membukukan kerugian pada 2022, bahkan membengkak 118,58 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp5,03 triliun, dibandingkan rugi pada 2021 sebesar Rp2,3 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan, dikutip Minggu (9/4/2023), KB Bukopin sebenarnya mencatatkan peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) 26,51 persen yoy menjadi Rp1,04 triliun pada 2022. Namun, kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) membesar dari Rp1,04 triliun pada 2021 menjadi Rp3,93 triliun pada 2022.

Rasio biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO) per 31 Desember 2022 BBKP menjadi 226,22 persen, naik 5.502 basis poin (bps). Semakin besar BOPO menunjukkan semakin tidak efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.

Selain itu, pendapatan berbasis komisi atau fee based income Bank KB Bukopin juga menyusut 76,8 persen yoy menjadi Rp50,06 miliar.

Rasio profitabilitas KB Bukopin turut tertekan. Tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) KB Bukopin turun dari minus 4,93 persen pada 2021 menjadi minus 6,27 persen pada 2022. Kemudian, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) turun dari minus 36,01 persen pada 2021 menjadi minus 82,58 persen pada 2022.

Bank yang kini dikendalikan KB Kookmin Bank ini juga mencatatkan penurunan penyaluran kredit 16,26 persen yoy menjadi Rp45,41 triliun pada 2022. Meski begitu aset emiten bank berkode BBKP ini naik tipis dari Rp89,21 triliun pada 2021 menjadi Rp89,99 triliun pada 2022.

Penyusutan kredit terjadi seiring dengan upaya bank memperbaiki kualitas aset. Tercatat rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross Bank KB Bukopin turun dari 10,66 persen pada 2021 menjadi 6,56 persen pada 2022. 

Begitu juga dengan NPL net Bank KB Bukopin yang turun dari 4,91 persen pada 2021 menjadi 4,84 persen pada 2022.

Pada sisi pendanaan, BBKP telah meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp51,96 triliun pada 2022, turun 6,91 persen yoy. Dana murah atau current account savings account (CASA) bank juga turun 13,03 persen yoy menjadi Rp10,53 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper