Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BSI (BRIS) Gaet 4 Bank Syariah untuk Dongkrak Transaksi Repo

Bank Syariah Indonesia (BSI) menggandeng empat bank syariah untuk meningkatkan transaksi repo.
Logo PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) di kantor pusat yang berada di Jakarta. /Bloomberg-Dimas Ardian
Logo PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) di kantor pusat yang berada di Jakarta. /Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI menggaet empat bank syariah untuk mendongkrak transaksi repurchase agreement (repo). Hal ini dilakukan BSI sejalan dengan dukungan Bank Indonesia (BI) terhadap transaksi repo sesuai blue print pengembangan pasar uang 2025.

Empat bank syariah yang bergabung dengan BSI antara lain PT Bank Muamalat Indonesia, PT Bank Jabar Banten Syariah (Bank BJB Syariah), PT Bank Mega Syariah, dan unit usaha syariah (UUS) PT Bank Maybank Indonesia Tbk. Kelima bank syariah telah menandatangani perjanjian penjualan dan pembelian kembali surat berharga syariah atau repo syariah.

"BSI meyakini ekonomi syariah harus didorong dengan sinergi yang kuat antar bank syariah, baik dari sisi kesiapan pendanaan maupun likuiditas yang sehat sehingga mampu menggarap pangsa pasar syariah yang semakin tinggi," kata Direktur Treasury & International BSI Mohammad Adib dalam keterangan tertulis pada Selasa (30/5/2023).

Adib menilai akan ada manfaat bagi masing-masing bank yang terlibat dalam kesepakatan repo syariah itu, di antaranya risiko kredit yang lebih rendah, berkembangnya transaksi untuk jangka waktu yang lebih panjang, serta bertambahnya volume transaksi antar bank. Kemudian, repo syariah ke depannya mampu mendukung stabilitas sistem keuangan di Indonesia.

Kesepakatan yang telah ditandatangani oleh kelima bank itu kemudian menjadi kelanjutan kerjasama antar pelaku perbankan syariah dalam penyempurnaan instrumen pasar uang antar bank syariah (PUAS).

Hingga saat ini, BSI sendiri telah mengimplementasikan sejumlah pelaksanaan transaksi PUAS seperti instrumen sertifikat investasi mudharabah antar bank (SIMA) dan sertifikat pengelolaan dana berdasarkan prinsip syariah antar bank (SIPA). Adib mengatakan ke depannya BSI akan terus bersinergi dengan para stakeholder dalam upaya pengembangan dan penguatan struktur kerangka moneter pada industri perbankan syariah.

Sebelumnya, BI telah mendorong perluasan pelaku transaksi repo melalui penandatanganan simbolis perjanjian induk repo antar bank atau kontrak Global Master Repo Agreement (GMRA).

Penandatanganan dilakukan oleh 76 bank, termasuk lima bank syariah tersebut. Terdapat total 246 kontrak perjanjian induk repo antar bank. 

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan ada tiga urgensi pengembangan repo. Pertama, transaksi repo sebagai sumber pembiayaan ekonomi nasional.

Kedua, perlunya implementasi primary dealers operasi pasar terbuka. Ketiga, menjalankan mandat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK) terkait kewenangan BI dalam pasar uang maupun valuta asing serta dukungan untuk penguatan pasar keuangan termasuk repo. 

“Transaksi repo yang selama ini didominasi beberapa bank BUMN dan menyusul bank swasta nasional dan bank pembangunan daerah [BPD] diharapkan berkembang pada bank lainnya,” katanya dalam acara Penandatanganan Perjanjian Induk Repo Secara Bersama dan Sosialisasi Transaksi Repo, Senin (29/5/2023).

Adapun, BI mencatat transaksi repo di pasar uang Indonesia meningkat secara signifikan. Nilai transaksi pasar uang pada 2023 tercatat mencapai Rp11,4 triliun per hari, lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 dan 2021 yang masing-masingnya mencapai Rp500 miliar dan Rp4,4 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper