Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peserta BPJS Kesehatan Capai 93 Persen Penduduk Indonesia per Juni 2023

Peserta BPJS Kesehatan mencapai 256,64 juta jiwa atau 93 persen dari total penduduk Indonesia yang tercatat lebih dari 275 juta jiwa.
Karyawan di salah satu berada kantor cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Jakarta, Selasa (12/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan di salah satu berada kantor cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Jakarta, Selasa (12/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencapai sekitar 93,6 persen dari penduduk Indonesia pada 1 Juni 2023. Penduduk Indonesia tercatat lebih dari 275 juta. 

“Per 1 Juni 2023, jumlah cakupan kepesertaan program JKN [Jaminan Kesehatan Nasional] sudah mencapai 256.649.313 jiwa,” kata Agustian Fardianto, Asisten Deputi Komunikasi Publik dan Hubungan Masyarakat BPJS Kesehatan kepada Bisnis, Minggu (25/6/2023). 

Ardi mengatakan BPJS Kesehatan terus fokus untuk meningkatkan kepesertaan supaya seluruh masyarakat Indonesia terjamin Program JKN. Untuk mencapai target tersebut, menurutnya dibutuhkan kolaborasi dengan seluruh kementerian lembaga. 

Terutama bagaimana seluruhnya melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan kewenangannya masing-masing menurut Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2022. Selain itu, lanjut dia, BPJS Kesehatan juga gencar melakukan transformasi mutu layanan untuk percepatan jumlah cakupan kepesertaan Program JKN. 

Hal tersebut  dilakukan untuk menghadirkan pelayanan bagi peserta, baik secara administrasi kepesertaan hingga di fasilitas kesehatan yang semakin mudah, semakin cepat dan semua setara. 

“Atau tidak adanya diskriminasi terhadap pelayanan bagi pasien JKN dengan pasien umum lainnya,” kata Ardi. 

Sebelumnya Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin berharap program JKN mampu mencapai target minimal 98 persen dari penduduk Indonesia. Wapres meminta seluruh pihak untuk saling bekerja sama dan bersinergi agar Universal Health Coverage (UHC) dapat segera tercapai.

“Ke depan, kita harus terus dukung bersama pencapaian UHC yang ditargetkan RPJMN 2020–2024, yaitu sedikitnya 98 persen dari total populasi menjadi anggota JKN,” kata Ma’ruf di Jakarta, 14 Maret 2023. 

Untuk mencapai hal tersebut, Wapres meminta para pemangku kepentingan untuk menyiapkan langkah-langkah strategis dalam menghadapi tantangan tersebut.

Pertama, pemerintah daerah diminta mengambil peran lebih dengan mendaftarkan penduduk rentan ke BPJS Kesehatan, antara lain para penyandang disabilitas, warga lanjut usia, dan masyarakat terlantar.

Kedua, pemerintah daerah juga harus memastikan jaminan kesehatan para pekerja dan keluarganya diberikan akses dengan baik oleh para pengusaha.

Ketiga, pemerintah daerah diharapkan memberikan asistensi kepada pekerja informal untuk mendaftar ke Program JKN. 

Wapres pun berharap pemerintah provinsi berupaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, mulai dari fasilitas dan tenaga kesehatan.

Keempat, Wapres meminta BPJS Kesehatan agar terus meningkatkan kualitas layanan kepada seluruh peserta.

 “Program JKN harus betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, sekaligus membanggakan bagi bangsa Indonesia,” katanya.

 Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga menginstruksikan lembaga terkait untuk dapat bersinergi dan berkolaborasi dalam menjamin pelayanan kesehatan masyarakat melalui program JKN.

“Saya minta agar sinergi antara BPJS Kesehatan, kementerian/lembaga, bersama seluruh Pemda dapat terus dioptimalkan untuk memastikan seluruh penduduk dilindungi dalam program JKN,” tutupnya. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper