Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPJS Kesehatan Raup Hasil Investasi Rp2,61 Triliun, Alami Rebound Phenomenon

BPJS Kesehatan mencatat terjadi kenaikan kinerja investasi, sementara di sisi pos beban terjadi rebound phenomenon karena peningkatan pengguna.
Karyawan melayani peserta di salah satu kantor cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Jakarta, Selasa (12/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melayani peserta di salah satu kantor cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Jakarta, Selasa (12/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatat meraup hasil investasi Rp2,61 triliun pada 2022. Nilai ini melesat 94,15 persen yoy jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,34 triliun.

Berdasarkan laporan pengelolaan program tahun 2022 dan laporan keuangan tahun 2022 (audited) yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia edisi Selasa (27/6/2023), iuran DJS Kesehatan tumbuh 2,68 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

BPJS Kesehatan mencatat, Iuran di DJS Kesehatan meningkat dari Rp139,55 triliun pada 2021 menjadi Rp143,28 triliun pada 2022.

Sementara itu, kontribusi pajak rokok menyusut hingga 80,94 persen secara tahunan dari Rp1,02 triliun menjadi Rp195,71 miliar.

Dari sana, jumlah penerimaan ikut tumbuh menjadi Rp144,05 triliun atau naik 2,09 persen yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya hanya bernilai Rp141,1 triliun.

Di sisi pengeluaran, jumlah pengeluaran DJS Kesehatan naik dari Rp94,67 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi Rp115,88 triliun pada 31 Desember 2022.

Beralih ke arus kas dari aktivitas investasi, DJS Kesehatan terpantau mengalami pelepasan investasi sebesar Rp1,35 triliun sepanjang 2022.

Sementara itu, BPJS Kesehatan mencatat terjadinya peningkatan dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan (fasilitas kesehatan) sejak 3 tahun terakhir, tepatnya pada periode 2020-2022.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, kunjungan sakit di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) atau faskes meningkat dari 146,1 juta pada 2020 menjadi 152,1 juta pada 2021 dan kini menjadi 205,6 juta pada 2022.

Kemudian, untuk kunjungan di poliklinik rawat jalan rumah sakit (RS) dari 69,7 juga pada 2020. Angka kunjungan itu melonjak menjadi 72,8 juta pada 2021 dan menjadi 95,9 juta pada 2022.

Begitu pula dengan kasus rawat inap di RS mencapai 9 juta pada 2020. Namun, turun menjadi 8,2 juta pada 2021 dan meningkat menjadi 12 juta pada 2022.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menyebut bahwa peningkatan yang terjadi pada tingkat kunjungan kesehatan menunjukkan adanya renound phenomenon, yakni orang sudah kembali memanfaatkan pelayanan setelah Covid-19.

"Bahkan, kepercayaan pada BPJS [Kesehatan] meningkat, maka yang pakai dan utilisasi juga meningkat," kata Ghufron kepada Bisnis, Selasa (27/6/2023).

Lebih lanjut, Ghufron menuturkan bahwa peningkatan fasilitas kesehatan ini diproyeksi akan terus meningkat hingga akhir 2023, sejalan dengan adanya rebound phenomenon.

"Masyarakat sudah tidak takut karena Covid-19 dan pelayanan BPJS Kesehatan semakin dipercaya sehingga yang menggunakan fasilitas kesehatan juga meningkat," jelasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper