Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Swasta Terbesar RI Gaet White Hat Hacker Jaga Data Nasabah, Apa Itu?

Direktur BCA Santoso mengatakan kerja sama dengan peretas topi putih atau white hat hacker untuk mengetahui kelemahan-kelemahan sistem perbankan.
Nasabah melakukan transaksi perbankan di myBCA di Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/3/2019)./Bisnis-Rachman
Nasabah melakukan transaksi perbankan di myBCA di Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/3/2019)./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) gencar meningkatkan keamanan data nasabah seiring dengan rawannya sektor perbankan terkena serangan siber. Salah satu upaya yang dilakukan oleh BCA adalah menggandeng peretas topi putih atau white hat hacker.

Direktur BCA Santoso mengatakan kerja sama dengan peretas topi putih merupakan niatan baik dari BCA untuk mengetahui kelemahan-kelemahan sistem perbankan.

"Hacker topi putih juga update informasi terkait tren-tren modus serangan siber terbaru. Itu untuk kami dapatkan skema keamanannya," katanya dalam konferensi pers BCA Expo 2023 pada Jumat (8/9/2023).

Peretas topi putih atau white hat hacker merupakan istilah bagi peretas etis atau pakar keamanan siber. Peretas ini menguji penetrasi dan menjalankan metodologi pengujian lain untuk mengetahui titik-titik kelemahan sistem informasi suatu organisasi.

"Namun, sampai saat ini kami belum mendengar kelemahan di sistem BCA," kata Santoso.

Menurutnya, sejumlah kasus penipuan yang kerap terjadi merupakan kelemahan dari sisi pengguna. "Ini tantangannya, bagaimana bank siapkan security system supaya customer bisa lakukan proteksi," ujar Santoso.

Dia mengatakan BCA pun terus melakukan upgrade terhadap sistem keamanan sibernya. Misalnya terdapat konsep gembok dan kunci. Dalam mengakses platform digital, nasabah dilengkapi dengan user ID dan biometrik. Selain itu, terdapat PIN hingga password.

BCA juga gencar memberikan edukasi kepada nasabah secara berkelanjutan. "Bukan hanya kita yang proteksi diri, tetapi nasabah jadi bisa mengerti," ungkapnya.

Dari sisi infrastruktur, emiten bank berkode BBCA ini menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp8,7 triliun, yang didominasi oleh pengembangan teknologi, termasuk dari sisi keamanannya.

Upaya-upaya tersebut dilakukan BCA seiring dengan rawannya sektor perbankan terkena serangan siber. Berdasarkan data dari Checkpoint Research 2022, sektor jasa keuangan mendapatkan 1.131 kali serangan siber setiap pekannya.

Sementara, data International Monetary Fund (IMF) pada 2020 menyebutkan total kerugian rata-rata tahunan akibat serangan siber di sektor jasa keuangan secara global mencapai sekitar US$100 miliar.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan maraknya serangan siber ini didorong oleh perkembangan digitalisasi yang pesat, termasuk di sektor jasa keuangan. "Serangan siber ini harus dimitigasi, guna minimalisasi potensi kerugian yang besar sekali," katanya dalam acara yang digelar oleh Infobank pada Juni lalu (20/6/2023).

OJK telah menyiapkan sejumlah langkah guna mencegah serangan siber yang marak terjadi. Dalam konteks regulasi, OJK pada tahun lalu telah menerbitkan Peraturan OJK (POJK) tentang penyelenggaraan teknologi informasi oleh bank umum. 

OJK juga telah menerbitkan surat edaran tentang penerapan manajemen risiko dalam penggunaan teknologi informasi oleh bank umum. "Tinggal kita jalankan secara konsisten dan seluruh industri terkait menjalankan kepatuhannya," ujar Mahendra.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper