Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Perbankan Paling Boncos Pekan Ini, Bank Jago (ARTO) hingga BRI (BBRI)

Berikut daftar saham perbankan yang paling boncos pada pekan ini saat rupiah anjlok. Mulai dari Bank Jago (ARTO) hingga BRI (BBRI).
Karyawan melintas didepan papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Abdurachman
Karyawan melintas didepan papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambrol 2,74% dengan ditutup berada pada posisi 7.087,317 dari 7.286,882 selama periode 16 sampai dengan 19 April 2024. Pada saat yang sama, sejumlah emiten saham bank mengalami penurunan harga terdalam sepekan terakhir, termasuk ARTO dan BBRI

Mengacu data RTI Business, saham dengan penurunan terdalam di posisi pertama adalah PT Bank Jago Tbk. (ARTO). Harga saham ARTO turun 17,87% selama sepekan menjadi Rp2.160 per saham.

Kemudian, penurunan harga saham juga dialami PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) yang pekan ini mengakhiri perdagangan di harga Rp1.105 per saham, turun 11,24% selama sepekan. 

PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (BEKS) juga menyusul sebagai emiten dengan harga saham yang turun 7,81% ke level Rp24.

Lalu, jajaran top losers juga diisi oleh PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) yang harga sahamnya ambles 5,41% ke level Rp70. Selanjutnya, PT Bank Neo Commerce (BBYB) ikut mengalami penurunan harga saham 3,79% sehingga berada di level Rp254. 

Dari kalangan bank kelas dua alias KBMI III, terdapat PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) yang masing-masing mengalami penurunan 3,07% dan 2,88%. BBTN terparkir di level Rp1.420 dan BNGA di level Rp2.020

Lalu, pada urutan terakhir dari daftar top losers, muncul nama bank jumbo, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan harga saham yang terkoreksi selama sepekan sebesar 2,67% ke level Rp5.475. 

Sebelumnya, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan menyebut dengan terjadi konflik Iran dengan Israel membuat investor meninggalkan saham-saham perbankan dan beralih meningkatkan portofolio ke saham sektor komoditas, seperti batu bara hingga minyak.  

“[Investor meninggalkan saham bank] karena ada ekspektasi bahwa akan terganggunya supply energi dunia karena konflik ini,” ujarnya pada Bisnis, Selasa (16/4/2024) 

Adapun, dia menyebut penguatan kinerja saham perbankan ke depan akan tergantung pada rilis kuartal I/2024.  

Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus pun menyoroti merosotnya kinerja harga saham perbankan dipengaruhi sejumlah sentimen.

Pertama, naiknya tensi geopolitik akibat perang tambahan antara Iran dan Israel. Kemudian, ekskalasi perang yang berpotensi meningkat dan dapat menghamburkan proyeksi pemulihan ekonomi global. 

Kenaikan data change in nonfarm payrolls AS serta penurunan level pengangguran di Amerika. Selanjutnya, naiknya inflasi di Amerika diikuti melesetnya prediksi penurunan tingkat suku bunga The Fed dari yang semula Juni menjadi September atau bahkan Desember 2024 menjadi sejumlah faktor lesunya kinerja saham bank.

Meski begitu, dirinya menilai prospek saham perbankan masih baik untuk jangka panjang, namun untuk jangka pendek akan mengalami koreksi seiring dengan sentimen negatif yang ada di pasar.  

“Akan tetapi, potensi valuasi di masa yang akan datang masih sangat baik,” ujarnya.

Deretan 10 Saham Top Losers Sepekan  

1.    PT Bank Jago Tbk. (ARTO) : -17,87%

2.    PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) : -15,65%

3.    PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) : -14,39%

4.    PT Gozco Plantations Tbk. (GZCO) : -11,58%

5.    PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) : 11,24%

6.    PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) : -11,15%

7.    PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) : -10.91%

8.    PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) : -9,92%

9.    PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) : -9,09%

10.    PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) : -8,82%

Sumber: RTI Business, diolah

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper