Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri Buka-bukaan Masa Depan BSI di Tengah Kabar Masuknya Investor Baru

Bank Mandiri (BMRI) buka suara soal rencana pengembangan BSI ke depan di tengah kabar masuknya investor asal Timur Tengah.
Nasabah melakukan transaksi keuangan di kantor cabang BSI, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Nasabah melakukan transaksi keuangan di kantor cabang BSI, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) alias BSI dikabarkan akan kedatangan investor strategis dari Timur Tengah. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) pun buka suara soal nasib pengembangan BSI ke depan.

Direktur Keuangan & Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan Bank Mandiri saat ini sedang mengkaji kemungkinan adanya partner strategis di BSI. Namun, Bank Mandiri tetap berkomitmen menjaga posisi pemegang saham di BSI.

"Kami akan terus berkonsultasi, agar strategi BSI in-line dengan pengembangan bisnis Bank Mandiri," kata Sigit dalam paparan kinerja Bank Mandiri pada Selasa (30/4/2024).

Menurutnya, Bank Mandiri akan fokus mengembangkan BSI sebagai mesin pertumbuhan bisnis syariah. "Fokus pembiayaan high yield yang optimal," tuturnya.

Saat ini, Bank Mandiri merupakan pemegang saham pengendali BSI dengan menggenggam kepemilikan saham sebesar 51,47%.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) pun saat ini menggenggam kepemilikan saham di BSI dengan porsi masing-masing 15,38% serta 23,24%.

Namun, BRI dan BNI diproyeksikan untuk mendivestasikan kepemilikan sahamnya di BSI. Kemudian, posisi yang ditinggalkan BRI dan BNI akan diisi investor strategis baru.

Kabar terbaru, muncul ketertarikan dari calon investor strategis asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, yakni Abu Dhabi Islamic Bank (ADIB). Dilansir dari Reuters, sumber yang enggan disebutkan namanya menjelaskan bahwa BSI dan ADIB sedang berdiskusi atas pembelian saham minoritas dengan nilai sekitar US$1,1 miliar.

Akan tetapi, sumber tersebut menegaskan bahwa diskusi masih dalam tahap awal dan belum ada jaminan kesepakatan. Adapun, potensi porsi akuisisi mencapai 15%.

Kementerian BUMN sendiri saat ini terus berproses menggaet investor strategis baru bagi BSI. Dalam roadshow ke Timur Tengah pada awal Oktober lalu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan sebagian investor global ingin masuk sebagai pemegang saham BSI dengan komposisi sebesar 15%-20%. Adapun tawaran yang diberikan berkisar di angka 10% hingga 11%.

“Mereka ingin masuk kalau bisa lebih dari 10%, tidak seperti yang kami tawarkan hanya 10% - 11%. Kalau bisa 15% atau 20% sehingga menjadi strategic partner,” kata Erick dalam konferensi pers di Gedung Kementerian BUMN, pada akhir tahun lalu (19/12/2023).

Sebelumnya, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan BSI memang tidak memiliki kendali penuh atas keputusan masuknya investor strategis dan sepenuhnya akan mengikuti arahan sesuai dengan keputusan para pemegang saham. 

Namun, Hery mengatakan sebagai bank syariah yang terus berkembang, perseroan tidak pernah menutup peluang untuk berekspansi tergantung kebutuhan dan situasi yang ada, termasuk dengan adanya investor strategis baru.

Hery menyebut, selain itu penting bagi BSI untuk mengelola modal dan ketersediaan dana dengan optimal. “Pertumbuhan memang harus di-drive dari dua sisi, organik dan non-organic. Di BSI sendiri pertumbuhan organik sangat masif, tercermin dari capaian yang rerata dobel digit, ini menunjukkan upside dari pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia ini sangat lebar,” katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper