Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intervensi Rupiah, Cadangan Devisa April 2024 Diramal Susut ke US$136 Miliar

Intervensi bank sentral dalam menjaga stabilitas rupiah berpotensi menguras cadangan devisa Indonesia ke posisi US$136 miliar pada April 2024.
Ilustrasi cadangan devisa Indonesia - Bisnis/Himawan L Nugraharn
Ilustrasi cadangan devisa Indonesia - Bisnis/Himawan L Nugraharn

Bisnis.com, JAKARTA – Posisi cadangan devisa Indonesia pada April 2024 berpotensi turun hingga US$136 miliar, yang salah satunya dipengaruhi oleh kebutuhan untuk intervensi bank sentral dalam menjaga stabilitas rupiah.

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memperkirakan cadangan devisa pada April 2024 akan mencapai kisaran US$136 miliar hingga US$138 miliar.

Menurutnya, cadangan devisa Indonesia ke depan pun masih berpotensi mengalami penurunan seiring dengan situasi geopolitik di Timur Tengah yang dinilai akan tetap berisiko menekan nilai tukar rupiah

“Jadi BI [Bank Indonesia] masih akan korbankan cadev [cadangan devisa] untuk membuat rupiah lebih stabil. Faktor lain adalah belum jelasnya kapan Fed turunkan suku bunga,” katanya kepada Bisnis, Minggu (5/5/2024).

Selain itu, Bhima mengatakan, perekonomian China dan Jepang yang memburuk juga akan menimbulkan kekhawatiran gejolak negara mitra ekspor.

“Kalau ekspornya tertekan, khususnya komoditas, maka cadangan devisa diperkirakan masih akan terkoreksi juga,” jelasnya.

Pada kesempatan berbeda, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan bahwa perkembangan cadangan devisa pada April 2024 terutama dipengaruhi oleh intervensi Bank Indonesia di pasar valas untuk menjaga stabilitas rupiah yang terdepresiasi cukup dalam pada bulan lalu.

“Saya kira pada April, potensi untuk kembali turun di kisaran US$139 miliar hingga US$140 miliar bisa terjadi,” katanya.

Meski demikian, Yusuf memperkirakan bahwa tren penurunan cadangan devisa tidak akan berlanjut hingga akhir 2024. Menurutnya, posisi cadangan devisa masih berpotensi meningkat seiring dengan kenaikan penerbitan surat utang pemerintah ke depan.

Hal ini dipengaruhi oleh ekspansi belanja oleh pemerintahan baru setelah terjadi transisi pemerintahan. Dengan demikian, penerbitan surat utang juga diperkirakan ikut mengalami peningkatan, yang akan mengerek cadangan devisa Indonesia.

Di sisi lain, Yusuf menilai bahwa pemerintah tetap perlu mengoptimalkan kebijakan yang mewajibkan eksportir menempatkan devisa hasil ekspor (DHE) SDA di dalam negeri. Dengan asumsi tensi geopolitik membaik, maka cadangan devisa berpotensi tetap tinggi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper