Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Penggunaan Kartu ATM Anjlok, Transaksi Digital Melonjak

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan penggunaan kartu ATM Anjlok dan transaksi digital perbankan yang melonjak sepanjang Oktober 2024.
Ilustrasi survey penjualan eceran. Konsumen membeli batik dan membayarnya menggunakan platform QRIS. Dok Bank Indonesia
Ilustrasi survey penjualan eceran. Konsumen membeli batik dan membayarnya menggunakan platform QRIS. Dok Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa penggunaan kartu ATM/debit kembali anjlok pada Oktober 2024, sementara transaksi perbankan digital atau digital banking justru melonjak pada saat yang sama.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut bahwa pembayaran menggunakan kartu ATM/debit hingga bulan ke-10 pada tahun ini mencapai 558,8 juta transaksi, atau -11,4% secara tahunan (year on year/YoY).

“Transaksi digital banking pada bulan yang sama tercatat 1.960,8 juta transaksi atau tumbuh sebesar 37,1% YoY,” katanya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Rabu (20/11/2024).

Lebih lanjut, bank sentral Tanah Air ini juga merekam transaksi Uang Elektronik (UE) yang meningkat 27% dibandingkan periode sama tahun lalu, dengan total 1.365,4 juta transaksi.

Transaksi kartu kredit pun tercatat masih tumbuh dobel digit, tepatnya 19,84% dibandingkan Oktober2024. Jumlah transaksi yang dibukukan mencapai 39,7 juta.

Sementara itu, BI mencatat bahwa transaksi Quick Response Indonesian Standard (QRIS) terus tumbuh pesat sebesar 183,9% YoY. Jumlah pengguna metode pembayaran tersebut telah mencapai 54,1 juta, diiringi jumlah merchant yang menembus angka 34,7 juta.

“Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada Oktober 2024 tetap tumbuh, didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal,” lanjutnya.

Selain itu dari sisi infrastruktur, kelancaran dan keandalan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) dinilai tetap terjaga dengan baik.

"Dari sisi struktur industri, interkoneksi sistem pembayaran dan perluasan ekosistem ekonomi keuangan digital (EKD) juga terus meningkat," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper