Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OECD Sebut BI Pegang SBN Lebih Banyak dari Asing, Begini Respons Bank Sentral

OECD menyebutkan bahwa sejak Maret 2021, Bank Indonesia (BI) merupakan pemegang utama SBN.
Logo Bank Indonesia (BI) di kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta pada Kamis (23/11/2023). / Bloomberg-Rosa Panggabean
Logo Bank Indonesia (BI) di kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta pada Kamis (23/11/2023). / Bloomberg-Rosa Panggabean

Bisnis.com, JAKARTA — Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD menyebutkan bahwa sejak Maret 2021, Bank Indonesia/BI menggantikan posisi investor asing sebagai pemegang utama SBN.

Dalam Hasil Survei Ekonomi OECD Indonesia 2024, tercantum bahwa pengurangan kepemilikan asing atas obligasi pemerintah ini membuat Indonesia kurang rentan terhadap risiko refinancing.

Pengurangan kepemilikan SBN secara bertahap oleh Bank Indonesia/BI dinilI dapat menjadi tindakan yang tepat, usai berakhirnya skema burden sharing kala pandemi Covid-19. 

Namun demikian, dengan BI mengurangi kepemilikan asing dan menarik likuiditas, kapasitas pasar untuk menyerap utang tambahan diuji jika investor asing tidak kembali bertindak sebagai pembeli marjinal di pasar primer.

Menanggapi laporan OECD, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Edi Susianto menekankan bahwa salah satu tugas BI adalah menjaga stabilitas moneter, yang salah satu bentuknya adalah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Langkah yang dilakukan oleh BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah adalah melalui triple intervention, transaksi spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), dan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder. 

Di mana pembelian SBN di pasar sekunder tersebut selain untuk mengawal nilai tukar rupiah, juga sebagai instrumen untuk menjaga kecukupan likuiditas rupiah di pasar.

“Tentu apabila stabilitas dapat terjaga dan kondisi sentimen global juga mereda, maka tentunya respons melalui triple intervention dapat disesuaikan,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (28/11/2024). 

Sementara ke depan, Edi tidak dapat menyampaikan rencana pengurangan kepemilikan SBN oleh bank sentral. 

“Hal tersebut menjadi salah satu asesmen dalam RDG Bulanan, dan menjadi keputusan. Asesmen Dalam RDG Bulanan tersebut melihat faktor faktor secara komprehensif,” lanjutnya. 

Mengacu data dari Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, kepemilikan SBN oleh BI naik signifikan dalam kurun waktu lima tahun terakhir, utamanya saat pandemi Covid-19. 

Tercatat pada kuartal I/2019, BI hanya memiliki 5% SBN dari total keseluruhan utang. Sementara asing memiliki 45,2% SBN. 

Kemudian pada kuartal IV/2020, sejalan dengan burden sharing, kepemilkan SBN oleh BI naik menjadi 12,5% dan asing perlahan berkurang menjadi 32,2%. 

Kepemilikan yang berbalik arah tersebut terus berlanjut hingga pada kuartal III/2024, kini BI memegang 28% SBN sementara non-residen memegang 17,9%. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper