Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Mandiri Ungkap Strategi di Balik Laju Kredit & Simpanan yang Lampaui Industri

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi bicara strategi di balik laju pertumbuhan kredit dan simpanan perseroan yang melampaui torehan industri perbankan.
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Darmawan Junaidi (kanan) bersama Direktur Pengawasan Lembaga Pembiayaan & Perusahaan Modal Ventura, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Maman Firmansyah menyampaikan paparan saat diskusi bertema Bridging Traditional Banking and Digital Innovation for Sustainable and Inclusive Growth pada Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 di Jakarta, Selasa (10/12/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Darmawan Junaidi (kanan) bersama Direktur Pengawasan Lembaga Pembiayaan & Perusahaan Modal Ventura, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Maman Firmansyah menyampaikan paparan saat diskusi bertema Bridging Traditional Banking and Digital Innovation for Sustainable and Inclusive Growth pada Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 di Jakarta, Selasa (10/12/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Darmawan Junaidi mengungkapkan strategi di balik laju pertumbuhan kredit dan simpanan perseroan yang melampaui torehan industri perbankan pada kuartal III/2024.

Bank Mandiri membukukan pertumbuhan kredit sebesar 22,1% secara tahunan atau year on year (yoy) hingga mencapai Rp1.590 triliun, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit industri yang berada pada kisaran 11% per September 2024.

Selain itu, pertumbuhan simpanan alias dana pihak ketiga (DPK) bank pelat merah ini mencapai 14,9% yoy dengan total nominal Rp1.667 triliun pada periode yang sama, sedangkan industri perbankan berada pada kisaran 7%.

“Kami memang ada penajaman-penajaman dan transformasi yang dilakukan sejak 2021 sehingga memang sejak Januari 2024 pertumbuhan kami tidak in line dengan pertumbuhan industri. Karena memang sumber pertumbuhannya dari ekosistem nasabah-nasabah wholesale,” katanya dalam Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 di Jakarta, Selasa (10/12/2024).

Menurutnya, eskalasi dari segmen nasabah tersebut mulai terjadi pada 2022 dan 2023, dan hasilnya dapat dilihat sejak awal 2024. Hal yang paling digarisbawahi Darmawan adalah meskipun portofolio kredit Bank Mandiri terbilang besar, rerata pertumbuhan yang dibukukan perseroan juga tinggi.

“Nah, ini sebetulnya in line dengan proyeksi yang ingin mendorong target pertumbuhan PDB [produk domestik bruto] yang lebih tinggi dibandingkan 5% yang selama ini direalisasikan di Indonesia,” tuturnya.

Lebih lanjut, dirinya menilai bahwa target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan pemerintah tidak bisa dicapai dengan kontribusi dari satu atau dua korporasi besar belaka sehingga kolaborasi diharapkan dapat terjadi.

Bank Mandiri memproyeksikan banyak sektor korporasi yang dapat didukung secara pembiayaan sehingga bisnis bank juga dapat bertumbuh secara sehat di tengah keterbatasan yang ada.

Sektor-sektor yang menjadi fokus utama dari Bank Mandiri, antara lain perdagangan, properti, serta pertanian dan perkebunan. Menurut Darmawan, perseroan memetakan sektor tertinggi yang dapat bervariasi di masing-masing daerah di Indonesia.

Adapun, Bisnis Indonesia Group menggelar Bisnis Indonesia Economy Outlook 2025 di Raffles Hotel Jakarta pada hari ini.

Acara ini mengusung tema utama yang harmonis dengan visi kebijakan pemerintahan baru yakni "Menuju Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan". Tema tersebut dijabarkan dengan membahas berbagai isu sektoral strategis yang memengaruhi perekonomian Indonesia pada tahun depan.

Presiden Komisaris Bisnis Indonesia Group Hariyadi Sukamdani menilai pentingnya sinergi dan kerja sama dari semua pihak untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan pada 2025.

Hariyadi menyampaikan, pemerintah perlu terus melanjutkan reformasi struktural untuk memperbaiki iklim investasi, memperkuat daya saing industri, serta tingkatkan kualitas sumber daya alam.

“Dalam upaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tentu diperlukan sinergi dan kerja sama dari kita semua,” katanya dalam sambutan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper