Bisnis.com, JAKARTA - Produk buy now pay later (BNPL) atau paylater perbankan terus mengalami pertumbuhan tinggi hingga Oktober 2024.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan pada bulan kesepuluh tahun ini, kredit paylater perbankan mencapai Rp21,25 triliun atau sebesar 0,28% dari total kredit yang senilai Rp7.656,90 triliun.
"Per Oktober 2024 baki debet kredit BNPL tumbuh 47,92% YoY menjadi Rp21,25 triliun," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam konferensi pers hasil RDK Bulanan November 2024 pada Jumat (13/12/2024).
Pertumbuhan tersebut lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya atau September 2024 yang sebesar 46,62% YoY. Jumlah total rekening, lanjut Dian, tercatat sebanyak 23,27 juta. Lebih besar ketimbang September 2024 sebanyak 19,82 juta.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman pada kesempatan yang sama menyampaikan pembiayaan paylater oleh perusahaan pembiayaan tumbuh yaitu 63,89% YoY. Melambat dibandingkan deengan September 2024 yang sebesar 103,40% YoY.
Meskipun pertumbuhan lebih tinggi dari pada paylater perbankan, nilai penyaluran perusahaan pembiayaan lebih rendah. "Rp8,41 triliun [per Oktober 2024] dengan NPF gross sebesar 2,76%," kata Agusman.
Baca Juga
Rasio kredit bermasalah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya, September 2024, yang sebesar 2,60%.