Bisnis.com, JAKARTA -- PT Elang Andalan Nusantara, perusahaan yang mengoperasikan platform dompet elektronik DANA mengumumkan mendapatkan suntikan US$70 juta atau sekitar Rp1,13 triliun.
Suntikan ini diberikan oleh Api (Hong Kong) Investment Ltd yang merupakan entitas Ant Investment dan bermarkas di Hong Kong, AIDC SI yang terafiliasi Alibaba di Singapura, serta entitas Sinar Mas PT DSST Dana Gemilang dan platform milik Emtek, PT Bukalapak.com Tbk. Suntikan modal ini merupakan kompensasi tagihan yang dimiliki oleh keempat pemegang saham.
"Telah dilakukan penempatan dan penyetoran saham perseroan,..., sebagai bentuk kompensasi tagihan (konversi utang menjadi saham perseroan) dengan jumlah pokok terutang sebesar US$70 juta," tertulis dalam pengumuman hari ini, Senin (23/12/2024).
Sharon Issabella, Head of Communications DANA Indonesia menjelaskan konversi obligasi menjadi ekuitas merupakan hak dari pemegang obligasi dan mencerminkan kepercayaan serta komitmen jangka panjang para pemegang saham terhadap DANA.
"Transaksi ini merupakan bagian dari aktivitas keuangan regular kami dan tidak memiliki dampak material terhadap operasional bisnis maupun strategi DANA yang sedang berjalan," katanya.
Aplikasi dompet digital (e-wallet) Dana Indonesia sendiri pada September 2024 lalu mengklaim memiliki 180 juta pengguna selama 6 tahun beroperasi di Tanah Air.
Baca Juga
Chief Executive Officer (CEO) Dana Vincent Iswara mengatakan dari ratusan juta pengguna tersebut, sebanyak 850.000 pengguna merupakan UMKM, dan 9.000 online merchants. Vincent mengklaim transaksi Dana telah mencapai lebih dari 30 juta kali per hari.
Dengan pengguna yang mencapai lebih dari 180 juta, Vincent menyebut bahwa Dana terus memperluas cakupan penetrasi bukan hanya di kota besar, melainkan juga menjangkau kota kecil, mulai dari tier 1, tier 2, tier 3, dan tier 4. “Itu penetrasinya sudah lumayan bagus. Karena kami benar-benar bertujuan supaya bisa memberikan akses layanan ini kepada semua masyarakat Indonesia,” imbuhnya.