Bisnis.com, JAKARTA -- PT Elang Andalan Nusantara, operator dompet digital Dana, menerima suntikan modal sebesar US$70 juta atau sekitar Rp1,13 triliun. Injeksi modal tersebut berasal dari Api (Hong Kong) Investment Ltd, AIDC SI, PT DSST Dana Gemilang, serta PT Bukalapak.com Tbk sebagai konversi obligasi menjadi ekuitas.
Sharon Issabella, Head of Communications Dana Indonesia menyebutkan bahwa langkah konversi utang menjadi obligasi ini mencerminkan kepercayaan pemegang saham terhadap perseroan. "Konversi obligasi menjadi ekuitas merupakan hak dari pemegang obligasi dan mencerminkan kepercayaan serta komitmen jangka panjang para pemegang saham terhadap Dana," katanya kepada Bisnis, dikutip Kamis (26/12/2024).
Dia menjelaskan transaksi ini merupakan bagian dari aktivitas keuangan regular. Penambahan modal ini juga tidak memiliki dampak material terhadap operasional bisnis maupun strategi yang sedang dijalankan perusahaan.
Dalam kesempatan terpisah, manajemen Dana mengungkapkan perseroan terus menunjukkan pertumbuhan pesat sejak diluncurkan 6 tahun lalu. Hingga September 2024, aplikasi dompet digital ini mencatat 180 juta pengguna di seluruh Indonesia, termasuk 850.000 pelaku UMKM dan 9.000 merchant daring.
Chief Executive Officer (CEO) Dana Vincent Iswara menjelaskan perusahaan juga fokus memperluas penetrasi ke berbagai wilayah, termasuk kota-kota kecil di Indonesia. “Itu penetrasinya sudah lumayan bagus. Karena kami benar-benar bertujuan supaya bisa memberikan akses layanan ini kepada semua masyarakat Indonesia,” jelas Vincent beberapa waktu lalu.
Vincent juga mengungkapkan bahwa Dana mencatat lebih dari 30 juta transaksi per hari, menjadikan platform ini salah satu dompet digital terkemuka di Tanah Air.