Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia melaporkan kinerja Indeks Penjualan Riil (IPR) pada November 2024 melanjutkan tren pertumbuhan yang melambat, menjadi 0,9% secara tahunan dari Oktober yang tumbuh 1,5%.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso menyampaikan nilai IPR yang sebesar 209,7 per November 2024 tersebut utamanya didorong Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Suku Cadang dan Aksesori, serta Makanan, Minuman, dan Tembakau.
Sementara itu, secara bulanan, penjualan eceran pada November 2024 mengalami penurunan 0,4% setelah mencatat kontraksi sebesar 0,01% pada bulan sebelumnya. Mayoritas kelompok mengalami kontraksi, terutama terjadi pada Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, Suku Cadang dan Aksesori serta Makanan, Minuman, dan Tembakau.
“Disebabkan oleh penurunan permintaan masyarakat akibat faktor cuaca yang menahan aktivitas masyarakat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (10/1/2025).
Adapun, pertumbuhan IPR yang melambat tersebut setidaknya telah terjadi sejak September 2024, usai IPR tumbuh 5,8% pada Agustus akibat banjir promo masa HUT ke-79 RI.
Di sisi lain, kelompok yang tercatat masih tumbuh dan menjadi penopang kinerja penjualan eceran adalah Peralatan Informasi dan Komunikasi serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
Baca Juga
Padahal sebelumnya, BI memproyeksikan IPR November 2024 akan tumbuh sebesar 1,7%. Namun kenyataannya lebih rendah dari angka tersebut.
Untuk Desember 2024 Bank Indonesia belum memiliki data final, meski demikian Denny memperkirakan kinerja penjualan eceran meningkat dan tecermin dari proyeksi IPR mencapai 220,3 atau secara tahunan tumbuh 1% (year on year/YoY).
Peningkatan tersebut terutama bersumber dari Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, serta Makanan, Minuman dan Tembakau.
Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan terakselerasi dengan pertumbuhan sebesar 5,1% (month to month/MtM) setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 0,4%.
Kelompok dengan pertumbuhan tertinggi adalah Subkelompok Sandang, diikuti Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, serta Suku Cadang dan Aksesori sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat menjelang perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.