Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

6 Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional serta Contohnya

Berikut pembahasan mengenai perbedaan bank syariah dan konvensional, beserta contoh banknya.
Perbedaan bank syariah dan konvensional secara lengkap. Ilustrasi perbedaan bank syariah dan bank konvensional/Freepik
Perbedaan bank syariah dan konvensional secara lengkap. Ilustrasi perbedaan bank syariah dan bank konvensional/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Bank syariah dan konvensional memiliki beberapa perbedaan mendasar dalam prinsip operasionalnya. Bank syariah beroperasi berdasarkan prinsip syariah yang mengacu pada Al-Qur'an dan Hadis. 

Sedangkan bank konvensional beroperasi berdasarkan kesepakatan umum yang berlaku dalam sistem perbankan tradisional. Dengan memahami perbedaan bank syariah dan konvensional, Anda dapat memilih bank yang tepat sesuai dengan kebutuhan Anda.

Sebagai informasi, bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Pengertian ini berdasarkan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

Jenis bank syariah di Indonesia yaitu bank umum syariah (BUS), unit usaha syariah (UUS), dan bank perekonomian rakyat syariah (BPRS).

Sementara, dalam situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank konvensional adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional. Jenisnya terdiri dari bank umum konvensional (BUK) dan bank perekonomian rakyat (BPR).

Contoh bank syariah di Indonesia antara lain Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank CIMB Niaga Syariah, Bank Nano Syariah, BTN Syariah, Bank Mega Syariah, dll. Terdapat juga bank digital yang beroperasi menggunakan prinsip syariah yaitu Bank Aladin Syariah.

Contoh bank konvensional di Indonesia yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), dan Bank Negara Indonesia (BNI).

Lalu, apa perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional?

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Berikut ini adalah perbedaan bank syariah dan bank konvensional yang mendasar antara keduanya:

1. Perbedaan Landasan Filosofi dan Prinsip

Perbedaan bank syariah dan bank konvensional yang utama adalah prinsip dan filosofinya. Bank konvensional beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip keuangan yang umum diterima secara global.

Bank-bank nonsyariah menawarkan layanan dengan menetapkan bunga pada pinjaman dan investasi, mengikuti sistem keuangan konvensional tanpa mempertimbangkan aspek etis atau agama secara eksplisit.

Di sisi lain, bank syariah adalah institusi keuangan yang berlandaskan pada prinsip-prinsip Islam. Bank syariah menghindari bunga (riba) dan menggantikannya dengan konsep bagi hasil atau nisbah. Prinsip-prinsip ini mengikuti ajaran Al-Qur'an dan Hadis, yang menegaskan bahwa praktik riba dilarang dalam Islam.

2. Perbedaan Praktik Operasional

Perbedaan mendasar lainnya terletak pada praktik operasional. Bank konvensional menggunakan instrumen keuangan seperti pinjaman dengan bunga, investasi dalam produk-produk dengan keuntungan tetap, serta menyediakan layanan seperti kartu kredit dengan bunga.

Sementara itu, bank syariah menggunakan konsep-konsep seperti murabahah (penjualan dengan keuntungan tetap), mudharabah (bagi hasil), musyarakah (kemitraan), dan ijarah (sewa-menyewa).

Bank syariah menjalankan operasi dengan mematuhi prinsip-prinsip yang diatur oleh syariah, memastikan bahwa setiap transaksi berjalan sesuai dengan ajaran Islam.

3. Perbedaan Tujuan Pendirian

Bank konvensional didirikan dengan fokus pada keuntungan dan pertumbuhan ekonomi. Tujuan utama bank konvensional adalah memberikan layanan keuangan dan memperoleh keuntungan sebesar mungkin bagi para pemegang saham.

Sebaliknya, bank syariah tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan finansial semata, tetapi juga menekankan pada penyebaran nilai-nilai etis dan moral. Bank syariah berupaya untuk menjalankan kegiatan ekonomi yang sesuai dengan ajaran Islam, termasuk prinsip keadilan, keberdayaan masyarakat, dan pembangunan yang berkelanjutan.

4. Perbedaan Pengawasan dan Regulasi

Baik bank konvensional maupun syariah tunduk pada regulasi dan pengawasan yang sesuai dengan yurisdiksi negara.

Meskipun demikian, struktur pengawasan bank syariah mungkin melibatkan dewan pengawas syariah yang bertujuan untuk memastikan operasi bank sesuai dengan prinsip Islam.

5. Perbedaan Pengelolaan Risiko dan Dana

Bank konvensional menerapkan strategi manajemen risiko yang didasarkan pada konvensi keuangan dan keuntungan. Bank konvensional dapat mengalokasikan dana dalam berbagai sektor dengan tujuan memaksimalkan profitabilitas, bahkan jika sektor tersebut bertentangan dengan nilai-nilai etis tertentu.

Sebaliknya, bank syariah memiliki kriteria ketat dalam pengelolaan dana. Bank syariah tidak akan mengalokasikan dana dalam sektor-sektor yang dianggap tidak sesuai dengan prinsip Islam, seperti perjudian, minuman keras, atau industri yang merugikan lingkungan.

6. Perbedaan Pengelolaan Kredit dan Pinjaman

Ketika datang ke pengelolaan kredit dan pinjaman, bank konvensional menggunakan instrumen bunga yang berfluktuasi sesuai dengan tingkat suku bunga pasar. Bank konvensional juga dapat memberlakukan denda atau penalti atas keterlambatan pembayaran.

Di sisi lain, bank syariah menghindari bunga dan fokus pada solusi bagi hasil. Bank syariah mendorong kesepakatan yang adil antara pihak bank dan nasabah, di mana keuntungan dan risiko dibagi bersama.

Itulah sejumlah perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper