Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) direncanakan mengumumkan laporan kinerja keuangan sepanjang 2024 pada Kamis (6/2/2025) besok. Bank syariah terbesar di Tanah Air ini diprediksi mampu meningkatkan pendapatan maupun laba bersih dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Bloomberg, konsensus analis memproyeksikan pendapatan BSI mencapai Rp22,62 triliun pada Desember 2024. Jumlah ini lebih tinggi dari realisasi pendapatan BSI per Desember 2023 yang senilai Rp20,46 triliun.
Dengan estimasi ini, laba bersih BSI diperkirakan naik hingga kisaran Rp6,83 triliun pada 2024, tumbuh sekitar 19,82% dibandingkan perolehan laba pada 2023 yang sebesar Rp5,7 triliun.
Sebagai gambaran, anak usaha Bank Mandiri ini membukukan laba bersih sebesar Rp5,1 triliun pada kuartal III/2024. Capaian ini naik 21,6% secara tahunan (year on year/YoY) dari posisi Rp4,2 triliun.
Pembiayaan BSI juga naik 15,32% YoY menjadi Rp266,46 triliun pada September 2024. Alhasil, aset terkerek naik 15,91% YoY hingga menjadi Rp370,72 triliun.
Dari sisi pendanaan, BSI telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp301,22 triliun. naik 14,92% YoY. Realisasi itu terdiri dari dana murah atau CASA yang menyentuh Rp185,83 triliun.
Baca Juga
Prospek Saham BRIS
Saham BRIS juga masih direkomendasikan oleh sebagian besar analis yang dihimpun Bloomberg. Sebanyak 22 dari 23 analis merekomendasikan beli, sementara 1 lainnya merekomendasikan hold. Dalam 12 bulan ke depan, target harga rata-rata saham BRIS dipatok pada level Rp3.569,25.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham BRIS tercatat turun 30 poin atau minus 1,01%, dan ditutup di level Rp2.950 pada perdagangan Rabu (4/2/2025). Kapitalisasi pasar alias market cap BRIS mencapai Rp134,8 triliun.
Kendati melemah pada perdagangan hari ini, harga saham BRIS menanjak 2,43% dalam jangka waktu sepekan, serta naik 8,86% dalam satu bulan. Dalam satu tahun terakhir, harga saham BRIS menghijau 27,71%.
Adapun, perolehan laba BSI turut menopang laba bersih induk usahanya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang mencapai Rp58,78 triliun pada 2024. Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan capaian kinerja perseroan sepanjang tahun lalu tidak terlepas dari kontribusi anak usaha.
"Secara konsolidasi, anak usaha Bank Mandiri mencatatkan laba bersih senilai Rp11,8 triliun, tumbuh 9,28% secara tahunan pada 2024," ujarnya dalam Paparan Publik Laporan Keuangan Triwulan IV/2024 secara virtual.
Dari presentasi perseroan, anak usaha dengan kontribusi terbesar adalah BSI, yang mana Bank Mandiri menggenggam kepemilikan saham sebesar 51,5%.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.