Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Author

Trioksa Siahaan

Head of Research LPPI (Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia)

Lihat artikel saya lainnya

Opini: Mewujudkan Laporan Keuangan Bank Berintegritas

Laporan keuangan yang baik adalah laporan keuangan yang dihasilkan dari kondisi yang sebenarnya, akurat, transparan dan memenuhi standar akuntansi.
Laporan keuangan harus sesuai dengan standar akuntansi/ Dok Freepik.
Laporan keuangan harus sesuai dengan standar akuntansi/ Dok Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA - Skandal laporan keuangan masih menjadi “momok” bagi para investor dalam mengambil keputusan investasi.

Kasus kecurangan laporan keuangan yang terungkap ke publik dan mendatangkan kerugian besar bagi bisnis perusahaan seperti manipulasi laporan keuangan PT Indofarma Tbk. dan PT Hanson Tbk., efishery, kasus kecurangan pada PT Asabri dan PT Jiwasraya, dan berbagai kasus lainnya memberikan dampak kerugian besar bagi perusahaan dan masyarakat.

Bila laporan keuangan yang merupakan alat bagi perusahaan untuk mengomunikasikan kondisi dan kinerja keuangannya sudah tidak dapat dipercaya maka cepat atau lambat, bisnis perusahaan yang akan terkena dampak besar akibat dari hukuman oleh masyarakat. Ada fakta menarik dari skandal laporan keuangan, bahwa setiap kasusnya pasti akan terbongkar.

Namun, pada saat skandal tersebut terbuka, efeknya telah sangat merugikan bisnis perusahaan, masyarakat, dan pihak-pihak yang terkait dengan bisnis perusahaan.

Laporan keuangan yang baik adalah laporan keuangan yang dihasilkan dari kondisi yang sebenarnya, akurat, transparan dan memenuhi standar akuntansi yang berlaku saat ini.

Namun, berbagai motif termasuk motif fraud membuat adanya keinginan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan manipulasi informasi keuangan tanpa memedulikan dampak kerugian dari kecurangan informasi keuangan saat ini.

Untuk itu, peran dari berbagai pihak, mulai dari pemegang saham pengendali, komisaris dan komite audit, direksi, pejabat eksekutif dan segenap karyawan untuk menjaga kualitas informasi keuangan menjadi suatu hal yang penting, di samping penguatan pengendalian internal dalam pemrosesan keuangan dan pengawasan yang intensif dari para pemeriksa dan pengawas eksternal.

Langkah strategis untuk mewujudkan laporan keuangan yang akurat dan transparan dapat dilakukan dengan berbagai penguatan di berbagai lini, baik berupa regulasi eksternal maupun pembenahan di pengendalian internal perusahaan.

Untuk mewujudkan laporan keuangan bank yang berintegritas, OJK selaku regulator telah mengeluarkan aturan yang terangkum dalam POJK 15/2024 mengenai integritas pelaporan keuangan bank.

Pada aturan tersebut, di samping memperkuat tata kelola dalam pemrosesan pelaporan keuangan, OJK juga menekankan adanya sanksi bagi bank dan pihak yang terkait pengelolaan bank seperti pemegang saham pengendali, komisaris, direksi dan pejabat eksekutif yang lalai dalam menjalankan aturan pada POJK 15/2024.

Sanksi yang akan dikenakan bukan hanya menyasar sanksi administratif bagi bank, tetapi juga adanya sanksi finansial bagi pihak yang lalai untuk mewujudkan laporan keuangan yang berintegritas sesuai aturan terkini.

Dari sisi internal perusahaan, bank juga perlu untuk memperkuat pengendalian internal dalam pemrosesan laporan keuangan. Laporan keuangan yang dihasilkan harus sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dan diukur sejalan dengan standar akuntansi yang berlaku saat ini.

Tantangan

Kondisi ekonomi pada 2024 dan 2025 merupakan situasi yang memberikan tantangan tersendiri bagi bank. Geopolitik global yang masih memanas dan dapat memberi dampak pada inflasi serta volatilitas suku bunga dan kebijakan ekonomi proteksionis dari Presiden Trump yang berdampak pada perang dagang serta dari dalam negeri, tekanan pada daya beli masyarakat yang belum membaik dan efisiensi belanja modal pemerintah membuat bank perlu lebih berhati-hati dalam membuat rencana bisnis.

Tekanan dari luar dan dalam negeri makin terasa dengan makin mengetatnya likuiditas bank sehingga biaya dana dan biaya operasional bank diprediksi akan makin tinggi.

Di sisi lain, aturan mengenai pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) dengan menggunakan metode baru berupa expected credit loss(ECL) berpotensi membuat CKPN bank yang harus dibentuk makin tinggi sehingga berimplikasi pada penurunan laba bank.

Tekanan pada sektor perbankan ditambah dengan potensi peningkatan CKPN akibat dari penggunaan metode perhitungan CKPN baru dapat berdampak pada pertumbuhan kinerja keuangan bank yang melambat atau bahkan mengalami penurunan.

Untuk mewujudkan laporan keuangan bank yang berintegritas namun terlihat menarik bagi para pembaca laporan keuangan di tengah kondisi ekonomi dan geopolitik yang bergejolak merupakan tantangan tersendiri bagi bank.

Bank merupakan lembaga kepercayaan di mana Sebagian besar aset bank berasal dari penempatan dana masyarakat sehingga manajemen bank harus mengutamakan integritas pada pelaporan keuangan dibanding menghasilkan laporan keuangan yang dapat terlihat menarik oleh publik dan pemegang saham.

Fundamental keuangan bank yang baik pada akhirnya dapat terlihat dari besarnya kepercayaan masyarakat pada bank sehingga bank dapat terus bertumbuh baik di tengah berbagai tekanan pada pertumbuhan bisnis bank.

Penguatan pengendalian internal juga menjadi hal yang penting bagi bank untuk menjaga integritas laporan keuangan termasuk didalamnya penguatan peran dan fungsi para pengurus bank untuk menjaga terciptanya laporan keuangan bank yang akurat, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper