Bisnis.com, JAKARTA – Penyaluran kredit UMKM belum menunjukkan geliat signifikan hingga pertengahan tahun ini. Bank Indonesia (BI) mencatat kredit UMKM tumbuh sebesar 2,0% secara tahunan (YoY) pada Juni 2025 menjadi Rp1.404 triliun.
Berdasarkan data Analisis Uang Beredar BI yang dikutip pada Selasa (22/7/2025) menunjukkan laju pertumbuhan itu relatif stagnan dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 1,9% YoY, tetapi masih lebih rendah dibandingkan posisi Januari 2025 yakni 2,5% YoY.
Tekanan pembiayaan UMKM paling dirasakan di skala usaha mikro yang terkontraksi 2,5% YoY dengan penyaluran sebesar Rp621,2 triliun, melembam dibandingkan bulan sebelumnya yang minus 1,9% dan total nilai Rp626,9 triliun.
Setali tiga uang, kredit skala usaha menengah juga tertekan 0,6% YoY menjadi Rp304,7 triliun pada Juni 2025. Realisasi ini sejatinya membaik dari capaian bulan sebelumnya yang terkontraksi 1% YoY dan besaran kredit Rp302 triliun.
Di sisi lain, skala usaha kecil masih menopang pertumbuhan kredit UMKM pada paruh pertama tahun ini dengan persentase 10,5% menjadi Rp478,1 triliun. Realisasi itu meningkat dari pertumbuhan 9,6% YoY dan total pembiayaan Rp472,3 triliun pada Mei 2025.
Menilik jenis penggunaannya, pertumbuhan kredit UMKM dipengaruhi oleh kredit investasi yang tumbuh 4,8% YoY dan kredit modal kerja dengan laju pertumbuhan 1% YoY pada Juni 2025. Perkembangan itu saling bertolak belakang dibandingkan bulan sebelumnya, mengingat kredit investasi tumbuh 5,3% YoY dan kredit modal kerja tumbuh 0,6% YoY.
Baca Juga
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis bahwa penyaluran kredit UMKM dapat kembali meningkat pada penghujung tahun ini.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyebut bahwa hal ini tecermin dalam rencana bisnis bank (RBB) yang memproyeksikan hal serupa.
“Meskipun secara year-to-date penyaluran kredit UMKM masih mengalami kontraksi hingga Mei 2025, kami melihat masih ada optimisme bahwa pertumbuhan positif akan terjadi pada akhir tahun ini,” katanya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK bulanan, Selasa (8/7/2025).