Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Asuransi Umum 2024: Premi Dicatat Naik 8,7%, Klaim Bengkak 8,5%

Premi dicatat industri asuransi umum meningkat sebesar 8,7% YoY pada 2024, sedangkan klaim dibayar tumbuh 8,5% YoY.
Karyawati beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi umum di Jakarta, Rabu (24/7/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi umum di Jakarta, Rabu (24/7/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) melaporkan premi dicatat industri asuransi umum mencapai senilai Rp112,86 triliun pada 2024. 

Wakil Ketua untuk Bidang Riset dan Statistik AAUI Trinita Situmeang mengatakan bahwa premi dicatat industri asuransi umum tersebut meningkat 8,7% apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

“Kami melihat premi dicatat pada 2024 itu adalah Rp112,86 triliun atau naik Rp8,99 triliun dalam persentase pertumbuhan 8,7%,” kata Trinita dalam konferensi pers di Maipark Ballroom, Gedung Permata Kuningan, Jakarta pada Rabu (5/3/2025). 

Perolehan premi terbesar datang dari lini bisnis asuransi properti mencapai Rp30,36 triliun pada 2024. Angka tersebut mana naik sebesar 14,7% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan Rp26,48 triliun pada 2023. 

Kemudian disusul oleh asuransi kredit yang premi dicatatnya mencapai Rp21,66 triliun sepanjang 2024. Namun demikian, premi dicatat untuk asuransi kredit mengalami penurunan sebesar 3,4% YoY dari sebelumnya Rp22,33 triliun pada 2023. 

Lalu, premi dicatat asuransi kendaraan mencapai Rp20,14 triliun pada 2024. Angka tersebut meningkat 3,3% apabila dibandingkan dengan Rp19,49 triliun pada 2023. 

Lebih lanjut, asuransi kesehatan mencatat peningkatan premi paling signifikan mencapai 77,2% YoY. Premi dicatat untuk asuransi kesehatan mencapai Rp11,82 triliun pada 2024, sementara tahun sebelumnya premi dicatat senilai Rp6,67 triliun. 

Lini bisnis yang preminya mencatatkan penurunan paling tajam adalah asuransi satelit yang mencapai 57,9% mencapai Rp143 miliar. Pada 2023, perolehan premi untuk asuransi satelit sebesar Rp340 miliar. 

Kenaikan premi industri asuransi umum secara keseluruhan juga diiringi dengan kenaikan klaim dibayar. Trinita mengatakan untuk klaim dibayar naik 8,5% YoY pada 2024. 

“Secara angka naiknya Rp3,89 triliun menjadi Rp49,9 triliun. Jadi, dalam hal ini kita bisa melihat bahwa premi dicatat tumbuhnya 8,7% klaim dibayarnya juga tumbuhnya 8,5%,” kata Trinita. 

Asuransi kredit mencatat klaim dibayar paling banyak mencapai Rp18,47 triliun pada 2024. Angka tersebut naik 5,4% YoY dibandingkan Rp16,88 triliun pada 2023. Kemudian disusul, asuransi properti dengan klaim dibayar sebesar Rp8,44 trilun pada 2024, yang naik 24,7% YoY dibandingkan Rp6,76 triliun pada 2023. 

Asuransi kendaraan klaim dibayarnya mencapai Rp7,8 triliun pada 2024, yang mana naik 11% YoY dibandingkan Rp7,03 triliun pada 2023. Sementara itu untuk klaim yang mengalami kenaikan paling tinggi adalah energy on shore yang mencapai 125,4% dengan klaim dibayar Rp101 miliar. 

Untuk lini bisnis yang klaimnya mengalami penurunan tajam adalah asuransi satelit yang sama sekali tidak ada klaim pada 2024. Sementara pada 2023, klaim asuransi satelit mencapai Rp36 miliar. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper