Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mega Syariah Milik Chairul Tanjung Raup Laba Rp253,19 Miliar pada 2024

Bank Mega Syariah milik konglomerat Chairul Tanjung membukukan laba bersih Rp253,19 miliar pada 2024.
Karyawati melayani nasabah di salah satu kantor cabang Bank Mega Syariah di Jakarta, Senin (14/10/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati melayani nasabah di salah satu kantor cabang Bank Mega Syariah di Jakarta, Senin (14/10/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Bank syariah yang dimiliki oleh konglomerat Chairul Tanjung PT Bank Mega Syariah berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp253,19 miliar sepanjang 2024.

Direktur Utama Bank Mega Syariah Yuwono Waluyo menuturkan perusahaan mencatatkan kinerja yang solid sepanjang 2024. Sejumlah pos keuangan utama mencatatkan pertumbuhan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Dari sisi profitabilitas, Bank Mega Syariah membukukan laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp323,22 miliar pada 2024, meningkat 5,92% dari Rp305,16 miliar di tahun 2023. Peningkatan ini sejalan dengan pertumbuhan laba usaha yang tercatat sebesar 4,33%.

Seiring dengan hal tersebut, laba bersih perusahaan pada 2024 mencapai Rp253,19 miliar, naik sebesar 6,06% dibandingkan 2023 yang sebesar Rp238,72 miliar. 

"Peningkatan laba bersih ini mencerminkan keberhasilan strategi bank dalam meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan pendapatan dari berbagai segmen bisnisnya," jelas Yuwono dalam Media Gathering di Menara Mega Syariah, Jakarta pada Kamis (13/3/2025).

Dia memaparkan, pembiayaan yang disalurkan Bank Mega Syariah tumbuh 10,45% yoy, menjadi Rp7,72 triliun pada 2024. Pertumbuhan pembiayaan didukung oleh perluasan portofolio pada segmen komersial dan konsumer, termasuk produk Syariah Card yang mendapatkan respons positif dari pasar.

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan yang stabil, mencapai Rp9,96 triliun atau meningkat 2,82% YoY. Yuwono menuturkan, peningkatan terbesar DPK terjadi pada portofolio giro yang tumbuh sebesar 47,79%. 

"Ini mengindikasikan keberhasilan bank dalam menjaga efisiensi biaya dana serta meningkatkan basis nasabah institusional," katanya.

Sementara itu, total aset Bank Mega Syariah tumbuh lebih dari 21% secara tahunan. Pertumbuhan aset ditopang oleh fungsi intermediasi bank yang berjalan dengan baik.

Di sisi lain, total liabilitas bank per 31 Desember 2024 mencapai Rp 2,92 triliun, naik sebesar 29,48% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 2,26 triliun. Yuwono menjelaskan, kenaikan liabilitas didorong oleh peningkatan produk tabungan wadiah, yang merupakan produk simpanan berbiaya rendah.

Hal itu juga disebabkan kenaikan liabilitas kepada Bank Indonesia untuk menjaga likuiditas bank dengan tetap mengoptimalkan efisiensi beban dana.

"Bank Mega Syariah berhasil menutup 2024 dengan pencapaian yang cukup baik. Keberhasilan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus memperkuat pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan, menghadirkan solusi finansial yang optimal bagi nasabah, serta memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan," ujar Yuwono.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper