Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Syariah milik BCA Fokus Perbesar Basis Nasabah

BCA Syariah fokus memperluas basis nasabah sebelum menawarkan produk investasi seperti SBSN ritel.
Karyawan melayani nasabah yang melakukan transaksi di kantor cabang Bank BCA Syariah di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan melayani nasabah yang melakukan transaksi di kantor cabang Bank BCA Syariah di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Ringkasan Berita
  • BCA Syariah fokus memperluas basis nasabah sebelum menawarkan produk investasi seperti SBSN ritel.
  • Strategi utama ekspansi adalah mendorong penggunaan aplikasi mobile banking terbaru, BSya, untuk meningkatkan jumlah nasabah.
  • Aplikasi mobile banking lama akan ditutup secara bertahap karena fitur-fiturnya sudah tertinggal dibandingkan BSya.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — BCA Syariah menjelaskan alasan belum menawarkan produk Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel dalam waktu dekat. Namun demikian, BCA membeberkan rencana agar bisa menawarkan SBSN kepada nasabah

Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum mengatakan saat ini perseroan memilih fokus memperluas basis nasabah terlebih dahulu.

“Memang size kami terbatas ya. Number of customer-nya juga masih kurang lebih 600.000-an. Jadi kita itu dulu [fokusnya],” ujar Yuli ketika ditemui di sela-sela Paparan Kinerja BCA Syariah Semester I 2025, Rabu (6/9/2025). 

Menurutnya, sebelum masuk ke produk-produk investasi dan wealth management seperti SBN ritel, BCA Syariah ingin memastikan ekosistem nasabah yang dimiliki cukup besar dan siap. 

Customer base-nya dulu dinaikin, khususnya di [mobile banking] Bsya. Nanti kalau customer base udah besar, market-nya udah ada, baru kita variasi produk untuk wealth management, jadi bertahap,” jelasnya.

Dia menegaskan bahwa pihaknya tetap memiliki target ekspansi yang agresif. Salah satu strategi utama adalah mendorong penggunaan aplikasi mobile banking terbaru yakni BSya untuk mempercepat pertumbuhan nasabah. “Kalau Bsya itu udah di masyarakat, number of customer banyak, kita bisa ikutan [masuk ke SBSN ritel],” tambah Yuli.

Saat ini, jumlah pengguna BSya masih sekitar 40.000. BCA Syariah pun sedang mendorong migrasi nasabah dari aplikasi lama ke BSya secara penuh, dengan target selesai pada Oktober 2025. Yuli menyebut pengelolaan dua aplikasi sekaligus cukup melelahkan, apalagi fitur di aplikasi lama sudah tertinggal.

“Di mobile banking yang lama, misalnya, enggak ada top-up Flazz. Terus kita lihat di IG ada yang nulis, ‘Ini gimana sih mobile banking BCA Syariah kok belum bisa top-up Flazz?’ Nah, di BSya udah bisa," ujarnya.

Dia pun mengonfirmasi bahwa aplikasi lama BCA Syariah memang akan ditutup secara bertahap. “Kalau BCA induk bisa maintain dua [aplikasi] karena user-nya sudah besar. Kalau BCA Syariah masih manageable untuk ditutup,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro