Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten Tbk. (Bank BJB) membukukan laba konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp1,36 triliun pada 2024. Sejalan dengan hal tersebut, pendapatan bunga emiten berkodesaham BJBR itu juga naik dua digit.
Mengutip laporan keuangan di Harian Bisnis Indonesia, Kamis (13/3/2025), BJBR tersebut mencetak pendapatan bunga sebesar Rp15,87 triliun atau naik 11,36% secara tahunan. Hanya saja, kenaikan pendapatan bunga diiringi dengan kenaikan beban bunga yang relatif cukup tinggi.
Beban bunga BJBR tercatat sebesar Rp9,24 triliun atau naik 28,51% YoY. Alhasil, pendapatan bunga bersih BJBR mengalami penurunan sebesar 6,23% year on year/YoY menjadi Rp6,62 triliun pada 2024.
Lebih lanjut, sepanjang 2024, Bank BJB juga aktif dalam menyalurkan kredit dengan total mencapai Rp146,40 triliun atau tumbuh 17,05% dibandingkan dengan 2023. Pertumbuhan kredit tersebut membuat total aset yang dimiliki Bank BJB naik 16,81%YoY menjadi Rp219,96 triliun pada 2024.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Bank BJB tercatat sebesar Rp153,85 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 12,75% YoY. Adapun perincian dari DPK tersebut adalah Giro sebesar Rp22,44 triliun, tabungan sebesar Rp40,955 triliun, dan Deposito sebesar Rp90,45 triliun. Pos Tabungan dan Deposito masing-masing tumbuh 21,72% dan 12,98% YoY.
Sebelumnya, Bank Bjb (BJBR) terus berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekosistem Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia. Salah satunya adalah dengan meningkatkan sinergi dengan Bank Jambi melalui penyertaan modal dan kolaborasi strategis.
Baca Juga
Melalui skema Kelompok Usaha Bank (KUB), bank bjb dan Bank Jambi sepakat bersama untuk menunjukkan eksistensi BPD sebagai bagian dari penggerak pertumbuhan ekonomi.
Bank bjb menuntaskan penguatan permodalan Bank Jambi, dengan melaksanakan pengefektifan penyertaan modal Rp221,4 miliar, yang telah disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) Bank Jambi pada 17 Desember 2024.