Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Kredit Perbankan Tumbuh 10,3% YoY pada Februari 2025

Bank Indonesia (BI) melaporkan pertumbuhan kredit perbankan pada Februari 2025 sebesar 10,3% YoY.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (tengah) didampingi Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti (kanan) dan Deputi Gubernur Doni P. Joewono memberikan keterangan terkait hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (19/2/2025). / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (tengah) didampingi Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti (kanan) dan Deputi Gubernur Doni P. Joewono memberikan keterangan terkait hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (19/2/2025). / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa pertumbuhan kredit perbankan mencapai 10,3% secara tahunan (year on year/YoY) pada Februari 2025.

Pada Januari 2025, pertumbuhan kredit mencapai 10,27% YoY. Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan bahwa pertumbuhan ini didorong baik dari sisi penawaran maupun permintaan kredit.

“Dari sisi penawaran, pertumbuhan kredit ditopang oleh realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan yang masih terus berlanjut,” katanya dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu (19/3/2025).

Selain itu, dia menyebut bahwa dukungan pendanaan dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) juga mencatatkan tren positif sejak awal tahun, seiring dengan ketersediaan likuiditas yang dinilai tetap baik.

Dari sisi permintaan, Perry menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan korporasi yang masih tumbuh positif.

Berdasarkan kelompok penggunaan, BI mencatat pertumbuhan kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi masing-masing sebesar 14,6% YoY; 7,66%, dan 10,31% hingga bulan kedua tahun ini.

Pada saat bersamaan, pembiayaan syariah juga tumbuh 9,15% YoY, sementara kredit UMKM tumbuh 2,51% secara tahunan pada Februari 2025.

“Ke depan, Bank Indonesia akan turut mendorong pertumbuhan kredit melalui berbagai kebijakan makroprudensial yang akomodatif, sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan,” tutur Perry.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper