Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Bank Jago (ARTO) Rp129 Miliar, Tumbuh 78% sepanjang 2024

Sepanjang tahun lalu Bank Jago (ARTO) membukukan laba bersih senilai Rp129 miliar, tumbuh 78% YoY.
Karyawati melayani nasabah di kantor cabang Bank Jago, Jakarta, Selasa (19/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawati melayani nasabah di kantor cabang Bank Jago, Jakarta, Selasa (19/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Bank digital PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mencetak pertumbuhan laba bersih pada 2024 seiring dengan kenaikan jumlah nasabah, dana pihak ketiga (DPK), serta penyaluran kredit.

Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung menuturkan perusahaan mencatatkan laba bersih setelah pajak (net profit after tax) sebesar Rp129 miliar sepanjang 2024. Catatan tersebut tumbuh 78% dibandingkan dengan perolehan laba 2023 yang sebesar Rp72 miliar. 

“Dinamika ekonomi dan politik, baik di dalam negeri maupun global, menjadikan tahun 2024 penuh tantangan. Namun Bank Jago berhasil melewati 2024 dengan pencapaian yang positif  dengan mencatatkan pertumbuhan bisnis yang kuat,” kata Arief dalam keterangan resmi perusahaan, Jumat (21/3/2025).

Dia melanjutkan, jumlah nasabah Bank Jago mencapai 15,3 juta nasabah, termasuk 12,1 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago. Jumlah pengguna Aplikasi Jago bertambah 4 juta  nasabah atau tumbuh hampir 50% jika dibandingkan dengan posisi akhir 2023 yang sebanyak 8,1 juta nasabah. 

Dia menuturkan, Bank Jago terus meningkatkan kerja sama dengan mitra ekosistem, di antaranya ekosistem GoTo serta platform reksadana online Bibit yang terhubung secara seamless dengan Aplikasi Jago, untuk melakukan akuisisi nasabah baru.

Peningkatan pengguna Aplikasi Jago berdampak positif terhadap jumlah DPK, yang mencapai Rp18,8 triliun atau tumbuh 56% dibandingkan dengan perolehan Rp12,1 triliun pada 2023. 

Arief menuturkan, penyumbang terbesar DPK adalah giro dan tabungan atau current account and savings account (CASA), yakni sebesar Rp10 triliun atau 53%, sedangkan 47% sisanya merupakan simpanan nasabah dalam bentuk deposito atau sebesar Rp8,8 triliun. 

Selanjutnya, Bank Jago mencatatkan penyaluran jumlah kredit mencapai Rp17,7 triliun pada 2024 lalu. Perolehan tersebut meningkat 36% dibandingkan dengan periode 2023 lalu yang membukukan nilai Rp13 triliun. 

Dia menuturkan, melalui kolaborasi dengan mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, serta lembaga keuangan lainnya, Bank Jago menyalurkan kredit tetap berkualitas, tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) 0,2%. 

Pertumbuhan kredit yang berkualitas telah menumbuhkan aset Bank Jago menjadi Rp28,5 triliun, meningkat 34% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp21,3 triliun. 

Sementara itu, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 44,4%. Arief menuturkan, hal itu menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan. 

“Pencapaian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan Bank Jago selaras dengan fokus bisnis  bank berbasis teknologi yang mengedepankan inovasi dan kolaborasi serta menjaga fundamental dan manajemen risiko yang baik," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper