Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank J Trust Indonesia Tbk. (BCIC) membidik aktivitas bisnis para pelaku usaha yang melakukan ekspansi ke luar negeri dengan menggandeng The Ehime Bank, Ltd. (Bank Ehime) yang berbasis di Kota Matsuyama, Jepang
Direktur Utama J Trust Bank Ritsuo Fukadai menjelaskan saat ini di Jepang, berbagai tantangan manajerial yang dihadapi oleh pelaku usaha kecil dan menengah di daerah semakin mendapat sorotan.
Dia mencontohkan seperti persoalan kekurangan tenaga kerja akibat penurunan angka kelahiran dan penuaan penduduk, serta penyusutan ekonomi regional akibat menurunnya jumlah penduduk dan usia produktif.
Seiring dengan berakhirnya pandemi Covid-19, dia memperkirakan gerakan untuk mencari peluang baru di luar negeri akan semakin aktif ke depannya.
"Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung aktivitas bisnis para pelaku usaha yang melakukan ekspansi ke luar negeri," ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa (15/4/2024).
Secara lebih rinci, kerja sama ini bertujuan untuk membangun sistem yang menyediakan solusi di Indonesia, termasuk mendukung ekspansi ke luar negeri untuk para mitra bisnis Bank Ehime seperti pembukaan kantor cabang di luar negeri dan pengembangan akses penjualan.
Baca Juga
Selain itu juga dukungan pengadaan dana, dukungan pengelolaan dana, serta menciptakan peluang bisnis (business matching) dengan mitra J Trust Bank.
J Trust Bank Indonesia tercatat saat ini memiliki 47 cabang di 32 kota dan di 21 provinsi di Indonesia, dan secara aktif mendukung kegiatan bisnis di Indonesia, termasuk business matching antara perusahaan Jepang dan perusahaan lokal.
J Trust Bank memanfaatkan jaringannya yang mencakup lebih dari 90% wilayah Indonesia dan kekuatannya sebagai bank Jepang.
“Dengan memanfaatkan sumber daya manajemen masing-masing secara efektif berdasarkan perjanjian kerja sama ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ekonomi Indonesia dan Jepang," imbuhnya.
Adapun berdasarkan sepanjang 2024 BCIC membukukan laba bersih senilai Rp2,83 miliar. Realisasi itu turun 89,85% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp27,9 miliar pada 2023.
Berdasarkan laporan keuangannya, pendapatan bunga bersih (net interest income) Bank JTrust turun tipis 0,36% (YoY) menjadi Rp802,13 miliar, di tengah pendapatan bunga dan beban bunga yang melonjak secara bersamaan. Margin bunga bersih (NIM) bank juga turun dari 2,67% pada 2023 menjadi 2,30% pada 2024.
Sejatinya, sejumlah pos pendapatan Bank JTrust bertumbuh positif, seperti pendapatan lainnya yang naik 39,46% (YoY) hingga mencapai Rp303,36 miliar pada tahun lalu.
Namun, beban seperti kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) perseroan naik 83,65% (YoY) menjadi Rp49,39 miliar, seiring dengan beban lainnya yang naik 6,63% menjadi Rp680,22 miliar.
Beban pajak tangguhan juga tercatat sebesar Rp103,66 miliar.
Lebih lanjut, Bank JTrust telah menyalurkan kredit sebesar Rp26,53 triliun pada 2024, tumbuh 11,09% dari Rp23,88 triliun pada 2023. Aset perseroan bergerak naik 2,61% (YoY) menjadi Rp40,26 triliun.
Rasio kredit bermasalah alias non-performing loan (NPL) gross naik dari 1,03% menjadi 1,95%. Demikian pula dengan NPL net yang naik dari 0,71% menjadi Rp1,43%.