Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bank Jago (ARTO) Rp60 Miliar per Kuartal I/2025, Tumbuh 178%

Sepanjang kuartal I/2025, Bank Jago (ARTO) membukukan laba bersih Rp60 miliar, tumbuh 178% secara tahunan.
Nasabah beraktivitas di depan logo PT Bank Jago Tbk. di Jakarta, Kamis (11/1/2024). Bisnis/Abdurachman
Nasabah beraktivitas di depan logo PT Bank Jago Tbk. di Jakarta, Kamis (11/1/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten bank digital PT Bank Jago Tbk. (ARTO) membukukan laba bersih (net profit after tax) senilai Rp60 miliar per akhir Maret 2025.

Nilai tersebut tumbuh 178% secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang senilai Rp22 miliar.

Dalam siaran pers yang diterima Jumat (25/4/2025), raihan laba tersebut dibarengi dengan pertumbuhan kredit sebesar 42% YoY menjadi Rp20,3 triliun dari Rp14,3 triliun.

"Pertumbuhan penyaluran kredit tercapai berkat strategi kolaborasi dengan berbagai mitra [partner], seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya," ujar Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung.

Pertumbuhan kredit mendorong naik aset Bank Jago menjadi Rp32,5 triliun atau tumbuh 44% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp22,5 triliun. Dari sisi kualitas pembiayaan, ARTO mencatatkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross sebesar 0,3%.

Simpanan masyarakat di Bank Jago tumbuh 62% YoY menjadi Rp21,4 triliun per kuartal I/2025, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp13,2 triliun. Dari jumlah tersebut, komposisi current account and savings account (CASA) mencapai 54% atau Rp 11,5 triliun, sedangkan komposisi term deposit (TD) atau deposito mencapai 46% atau Rp 9,9 triliun.

Bank Jago tercatat memiliki 16,3 juta nasabah, termasuk 13 juta nasabah funding melalui Aplikasi Jago. Jumlah pengguna Aplikasi Jago bertambah 4 juta nasabah dibandingkan posisi akhir kuartal I/2024 yang sebanyak 9 juta nasabah.

“Dengan situasi perekonomian global yang mengalami ketidakpastian, kami berusaha menjaga kinerja bank tetap positif dan tumbuh secara sehat dengan tetap mengamati potensi risiko dari gejolak yang ada,” lanjut Arief.

Adapun, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) Bank Jago tercatat pada level 36,4% dan rasio kredit simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) pada level 94%. Rasio CAR tersebut menunjukkan permodalan kuat untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan, sedangkan LDR mencerminkan kondisi likuiditas yang sehat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper