Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) atau KB Bank mengumumkan pengunduran diri Woo Yeul Lee dari posisi direktur utama.
Dalam keterbukaan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (2/5/2025), manajemen KB Bank menyampaikan pada tanggal 2 Mei 2025 telah menerima pengunduran diri Woo Yeul Lee tertanggal 28 April 2025.
"Kegiatan usaha dan operasional perseroan tetap berjalan dengan normal sebagaimana biasa," demikian keterangan manajemen.
Lebih jauh, permohonan pengunduran diri tersebut akan diputuskan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) perseroan sesuai dengan peraturan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Sebagai informasi, Woo Yeul Lee ditunjuk sebagai Direktur Utama pada RUPST pada 25 Mei 2022. Dia sebelumnya menjabat sebagai CSO (Chief Strategic Officer) dan Chief Human Resource Officer) untuk induk usaha alias KB Financial Group.
Woo juga tercatat pernah menjabat sebagai IT Group Head KB Kookmin Bank. Dalam perjalanan karirnya, Woo turut membidani Next Generation Banking System (NGBS) yang mampu mendorong peningkatan efektivitas kerja di KB Kookmin Bank.
Adapun, sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, BBKP mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp352 miliar pada kuartal I/2025. Realisasi ini berbalik dari rugi bersih konsolidasi Rp827 miliar pada kuartal I/2024.
Capaian laba bersih itu tak terlepas dari upaya perbaikan fundamental usai resmi menjadi bagian dari KB Financial Group sejak 2021.
“Dengan dukungan penuh dari KB Financial Group, kami terus mempercepat transformasi di seluruh lini untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham serta seluruh pemangku kepentingan,” kata Woo dalam keterangan resmi, Kamis (1/5/2025).
Perbaikan kinerja KB Bank ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga dan syariah bersih konsolidasian sebesar 8,93% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp248 miliar, dari sebelumnya Rp228 miliar.
Pendapatan bunga bersih bank only naik 11,19% yoy menjadi Rp184 miliar. Margin bunga bersih (NIM) juga membaik menjadi 1,09% dari sebelumnya 0,94%.
KB Bank lantas mencatatkan pertumbuhan kredit lancar sebesar 14,87% yoy, didorong oleh segmen ritel yang tumbuh 22,68%, korporasi 12,14%, dan UMKM 3,29%.
Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) bruto juga membaik dari 9,92% menjadi 9,10%, seiring dengan kredit berisiko (loan at risk/LAR) yang turun dari 34,33% menjadi 23,41% sepanjang periode yang sama.
Dari sisi simpanan, KB Bank membukukan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 10,86% yoy menjadi Rp43,83 triliun pada kuartal I/2025. Komposisi dana murah alias current account saving account (CASA) naik 16,83% yoy, dari Rp10,60 triliun menjadi Rp12,38 triliun.
“Kami memiliki komitmen jangka panjang di Indonesia dan kinerja awal tahun ini adalah langkah awal dari perjalanan yang lebih besar,” tutur Woo.