Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Digital BCA atau BCA Digital (blu) membukukan laba bersih senilai Rp41,71 miliar pada kuartal I/2025. Realisasi itu tumbuh signifikan 84,94% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp22,55 miliar pada periode sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan, lonjakan laba anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) ini ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 44,72% YoY hingga mencapai Rp303,44 miliar, dari sebelumnya Rp209,66 miliar.
Pendapatan berbasis komisi juga tumbuh 36,41% YoY, dari Rp9,22 miliar menjadi Rp12,58 miliar. Hal ini diiringi pendapatan lainnya yang melonjak drastis 390,57% menjadi Rp19,51 miliar dari sebelumnya Rp3,9 miliar.
Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit BCA Digital tumbuh 79,47% YoY pada kuartal pertama tahun ini, dari Rp4,51 triliun menjadi Rp8,11 triliun. Aset perseroan meningkat 23,04% YoY dari Rp14,33 triliun menjadi Rp17,64 triliun.
Dari sisi kualitas aset, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross berhasil ditekan menjadi 0,97% dari sebelumnya 1,81%. NPL net pun turun dari 0,37% menjadi 0,19%.
Simpanan alias dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Blu tumbuh 30,02% pada tiga bulan pertama 2025, dari Rp10,03 triliun menjadi Rp13,04 triliun.
Baca Juga
Komponen tabungan menjadi penopang simpanan dengan laju pertumbuhan 63,23% YoY menjadi Rp6,39 triliun, diikuti deposito yang naik 7,97% YoY menjadi Rp6,60 triliun.
Terkait rasio kinerja lainnya, margin bunga bersih (NIM) BCA Digital naik menjadi 7,36% pada kuartal I/2025, dari sebelumnya 5,97%. Efisiensi operasional turut membaik, tecermin dari rasio BOPO yang turun menjadi 87,93% dari 92,11%.
Terkait profitabilitas, imbal ekuitas atau return on equity (ROE) tercatat naik menjadi 4,11% dari 2,27% pada Maret 2024, sementara imbal aset return on asset (ROA) ikut membaik dari 0,71% menjadi 1,28%.