Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Transaksi Crossing Setengah Triliun Lebih di Saham BINA Milik Grup Salim

Terdapat transaksi crossing dengan nilai lebih dari Rp500 miliar pada saham Bank Ina (BINA) milik Grup Salim pada hari ini.
Karyawati melayani nasabah di salah satu kantor cabang Bank INA di Jakarta, Senin (22/7/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati melayani nasabah di salah satu kantor cabang Bank INA di Jakarta, Senin (22/7/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten bank PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) mencatatkan transaksi tutup sendiri (crossing) senilai Rp643,8 miliar. Sayangnya dengan adanya transaksi crossing tersebut, saham BINA malah anjlok 1,84% ke level Rp4.270 per saham pada perdagangan Senin (19/5/2025). 

Crossing saham merupakan transaksi antara dua pihak atau investor yang menggunakan broker atau sekuritas yang sama.

Merujuk data D'Origin Financial & Advisory, saham Bank Ina Perdana ditransaksikan dengan harga Rp4.350 per saham sebanyak 1,48 juta lot. Namun, belum ada informasi secara resmi dari BINA terkait transaksi crossing tersebut. 

Adapun, data perdagangan RTI memperlihatkan saham Bank Ina Perdana merosot 1,84% atau 80 poin ke level Rp4.270 per saham pada penutupan hari ini. Saham Bank Ina dibuka pada level Rp4.350 per saham. 

Namun, sepanjang hari ini saham Bank Ina mayoritas bergerak di zona merah dengan level terendahnya yakni Rp4.260 per saham. Saham BINA berada di level Rp4.260 hingga Rp4.350 dalam perdagangan hari ini. 

Volume saham yang diperdagangkan tercatat 13,9 ribu dengan nilai transaksi Rp59,41 juta. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 9 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp26,2 triliun. 

Sebagai informasi, dalam waktu dekat Bank Ina Perdana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis, 5 Juni 2025, salah satu mata acaranya yakni penetapan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2024.

"Sesuai dengan ketentuan Pasal 10 ayat 4 huruf c Anggaran Dasar Perseroan dan Pasal 71 ayat (1) UUPT, disebutkan bahwa dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Direksi menyampaikan usulan penggunaan Laba Perseroan apabila Perseroan mempunyai saldo laba positif termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan diputuskan oleh RUPS," tulis pengumuman Bank Ina Perdana dalam keterbukaan informasi BEI. 

Adapun, Bank INA, milik taipan Anthoni Salim membukukan laba bersih Rp81,85 miliar sepanjang 2024. Capaian itu terkoreksi 60,6% dibandingkan laba bersih sebesar Rp207,88 miliar pada tahun sebelumnya. 

Pendapatan bunga bersih Bank INA tercatat sebesar Rp713,06 miliar pada tahun lalu, meningkat tipis 0,44% (YoY) dari Rp709,97 miliar pada tahun sebelumnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper